Demo Mahasiswa
100 Lebih Mahasiswa Pengunjuk Rasa Dievakuasi ke Kampus Unisba Pascabentrok dengan Aparat
Dua hari unjuk rasa berakhir dengan ricuh, polisi menembakkan gas air mata sebagai balasan dari serangan pendemo
Laporan Wartawan Tribun, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - KSR Universitas Islam Bandung (Unisba) menyebut ada lebih dari 100 orang mahasiswa pengunjuk rasa sempat dievakuasi ke kampus di Jalan Tamansari itu pada unjuk rasa Selasa (24/9).
"Pada pukul 15.20 hingga pukul 20.00 total mahasiswa yang dievakuasi ke Unisba mencapai 116 orang. Enam orang diantaranya langsung dirujuk ke berbagai rumah sakit di Kota Bandung," ujar Bagja Kausar dari KSR Unisba, ditemui di kampusnya, Rabu (24/9).
Yang dirujuk ke rumah sakit yakni Raisa dan Reski dari Unisba ke RS Boromeus, Diana dari UIN Bandung, Fadhil dari Unibi dirujuk ke RS Sariningsih dan seorang lagi bernama Azis, massa dari aliansi.
"Dari semua yang dievakuasi kendalanya kebanyakan sesak nafas karena mungkin pengaruh gas air mata. Termasuk saat unjuk rasa pada Senin (23/9)," ujar Kausar.
Seperti diketahui, gelombang unjuk rasa digelar selama dua hari berturut-turut. Dua hari unjuk rasa berakhir dengan ricuh, polisi menembakkan gas air mata sebagai balasan dari serangan pendemo.
"Pendemo yang dievakuasi pada Senin (23/9) sebanyak 112 orang. Selain karena gas air mata, ada juga yang terkena water canon sampai menyebabkan dislokasi atau ada indikasi fraktur patah tulang. Untuk hari Senin di RS Sariningsih, RSHS, RS Halmahera, RS Muhammadiyah dan Borromeus," ujar dia.
KSR Unisba pada aksi dua hari itu, bersifat hanya menampung mahasiswa yang jadi korban karena jarak Jalan Dipenogoro ke Unisba relatif dekat.
"Kam hanya memberi pertolongan pertama saja. Setelah itu dirujuk ke rumah sakit untuk yang tidak bisa ditangani di kami," ujar dia. (*)