Langit-Langit Kelas Mau Ambruk, Terpaksa Disangga Dua Batang Bambu Agar Murid Bisa Tetap Belajar
Sekolah yang terakhir direhab 2014 lalu, hingga kini belum pernah mengalami renovasi meski dengan kondisi seperti itu.
Laporan Wartawan Tribun, Isep Heri
TRIBUNCIREBON.COM, TASIKMALAYA - Dua batang bambu tegak berdiri di tengah ruangan kelas 4 SD Pasirhuni 2, di Kampung Cipaheuteun, Desa Pasirhuni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Bambu itu menopang langit-langit kelas yang hampir roboh.
Kondisi ruang kelas di Sekolah Dasar Pasirhuni 2 terlihat mengkhawatirkan. Plafon pun bolong-bolong.
Retakan tembok terlihat antara dua kelas yakni kelas 3 dan 4, jendela tengah-tengahnya juga disangga potongan bambu dimaksudkan agar tembok tidak roboh.
Meski demikian, kedua kelas tetap digunakan pasalnya tidak ada lagi ruangan yang bisa dipakai.
• Awali Aktivitas Anda dengan Berzikir, Ini Bacaan Zikir yang Paling Utama Saat Pagi Hari
Guru Sekolah Dasar Pasirhuni 2, Iwa Kartiwa mengatakan ada 65 siswa yang terbagi dua rombongan belajar yakni kelas 3 dan 4 yang harus dihantui was-was akibat kondisi tersebut.
"Kondisi atap yang mau roboh itu sudah sekitar 3 tahun lalu, kemudian diperparah karena gempa 2 tahun silam. Makanya sebagai ihtiar kami topang pakai bambu," kata Iwa saat ditemui Tribun Jabar, Kamis (19/9/2019).
Sekolah yang terakhir direhab 2014 lalu, hingga kini belum pernah mengalami renovasi meski dengan kondisi seperti itu.
Iwa mengatakan, segala upaya pihak sekolah sudah dilakukan mulai dari melaporkan sampai mengusulkan bantuan untuk merehab ruang kelas ke dinas terkait.
"Terakhir tahun kemarin kami sudah mengusulkan, dan sudah disurvei tapi sampai sekarang belum direhab," kata dia. (*)