Gadis Cantik Dibunuh di Cafe Penjara, Pamit Bertemu Rekan Usaha, Ternyata Ini Sosok Pembunuhnya
Hadryil Choirun Nisa'a (25), warga Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, menjadi korban pembunuhan temannya sendiri
TRIBUNCIREBON.COM - Kasus pembunuhan terhadap seorang gadis terjadi di Cerme, Kabupaten Gresik.
Hadryil Choirun Nisa'a (25), warga Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, menjadi korban pembunuhan temannya sendiri.
Harta benda korban rupanya juga diduga diambil.
Sebelumnya, korban berpamitan keluar rumah untuk menemui rekan usahanya di Cafe Penjara di Cerme, Selasa (10/9/2019), pukul 20.00 WIB.
"Anaknya masih pakai seragam kerja. Habis magrib keluar rumah untuk menemui teman usahanya. Ternyata, sampai malam hari saya WA (WhatsApp) hanya centang," kata ibu korban saat menunggu di ruang jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik, Rabu (11/9/2019).
Tak juga mendapat balasan, keluarga akhirnya melakukan pencarian. Hingga akhirnya korban ditemukan.
"Saya sekitar pukul 00.30 WIB dijemput pak lurah untuk diajak ke rumah sakit. Infonya, anak saya kecelakaan," imbuhnya.
Tangis ibu korban pun pecah setelah melihat anaknya terbaring tak bernyawa. Ibu korban menduga, anaknya menjadi korban pembunuhan temannya sendiri.
"Kok tega sekali pelakunya. Padahal juga teman dan saya anggap keluarga sendiri pelakunya itu. Orang tuanya juga baik dan pernah usaha bersama dengan almarhum ayahnya," imbuhnya sambil menatap kain yang menutup wajah anaknya.
Sementara Kapolsek Cerme, AKP Iwan Hari Poerwanto mengatakan, pengungkapan pelaku sangat cepat.
Sebab, pelaku masih teman korban.
"Pelakunya cepat ditangkap karena aksi pembunuhan ini selalu ada petunjuknya," kata AKP Iwan Hari Poerwanto melalui telepon selulernya.
Pembunuh Gadis di Gresik, Pengelola Kafe Penjara
Aksi pembunuhan terhadap Hadryil Choirun Nisa'a (25), warga Dusun Ngering RT 2 RW I Desa Banjarsari Kecamatan Cerme Gresik, diduga oleh teman bisnis kafe.
Sebab, aksi pembunuhan itu ditemukan di Cafe Penjara Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari Kecamatan Cerme.
Ibunda Nisa menjelaskan bahwa putrinya janjian dengan temanya sendiri yang juga pengelola kafe itu.
Sehingga, putrinya tidak curiga kalau akan dibunuh.
"Ya anaknya tidak curiga apa-apa. Kabarnya itu, dia akan mengembalikan uang utang. Kemudian janjian di kafe. Sehingga tidak curiga, ternyata dibunuh," kata ibu korban saat di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, Rabu (11/9/2019).
Ibu korban juga mengaku tidak punya firasat apa-apa. Sebab, janjian dengan teman usaha kafe bersama.
"Saya juga tidak punya firasat apa-apa. Saya firasat tidak enak itu ketika saya WA (WhatsApp) hanya centang, biasanya cepat dibales," katanya.
Kegelisahan itu, belum terjawab sampai pukul 12.30 WIB dini hari. Baru setelah diajak Pak Lurah ke rumah sakit untuk menjenguk anaknya yang dikabarkan kecelakaan.
"Kalau melihat janjian dengan putri, yaitu Ayub. Ayub panggilannya, (SA, red). Temannya itu pengelola kafe, Pelaku juga teman bermain sejak kecil," katanya.
Cafe Penjara Sudah Tutup
Cafe Penjara, Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari Kecamatan Cerme, sudah tutup sejak beberapa bulan.
Namun, korban Hadryil Choirun Nisa'a (25), warga Dusun Ngering RT 2 RW I Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme Gresik, diajak ke lokasi untuk dirampas harta bendanya.
Kafe tersebut di lahan yang luas sekitar 20X50 meter.
Di pintu gerbang bertuliskan Kafe Penjara.
Dan ditembok pagar diberi gambar-gambar agar menarik masyarakat pengunjung kafe.
Di lahan tersebut ada bangunan seluas 6 X 8 meter, menghadap ke Utara.
Bangunan tersebut yang digunakan untuk kafe yang dikelola dan dijaga oleh Ayub (Sholahudin Alayubi, red).
Karena bekas pengelola cafe tersebut, sehingga pelaku mempunyai kunci untuk masuk area kafe.
Pelaku juga leluasa di dalam area kafe karena listrik padam.
Sementara, masyarakat sekitar mengaku tidak tahu atas kejadian itu.
Sebab, sedang menonton pertandingan sepakbola Indonesia vs Thailand.
"Saya tidak tahu, saat kejadian saya sedang menonton TV pertandingan sepak bola antara Indonesia vs Thailand," kata warga depan Cafe Penjara yang membuka usaha tambal ban.
Kafe tersebut diberi nama Kafe Penjara karena dekat dengan rumah tahanan kelas II B Gresikd di Jalan Raya Cerme Desa Banjarsari Kecamatan Cerme. Sampai saat ini kafe tersebut sudah terpasang garis polisi. (*)