Kerkoff Belanda Jadi Tutup Septic Tank, Disparbud dan TACB Indramayu Akan Rencanakan Pengangkatan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Indramayu mengandeng Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Indramayu

Tribun Cirebon.com/Handhika Rahman
Ketua TACB Indramayu, Dedy S Musashi (kanan) dan Kasi Kebudayaan Disparbud Indramayu, Tinus Suprapto saat melakukan pengukuran Kerkoff Belanda 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Indramayu mengandeng Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Indramayu melakukan observasi prapengangkatan nisan belanda yang kondisinya mengenaskan.

Bukan karena kondisinya yang rusak, melainkan nisan kolonial Belanda atau kerkoff itu dijadikan septic tank atau tutup pembuangan limbah kotoran manusia di kawasan Asrama militer Koninklijk Nederland Indie Lager (KNIL) di Desa Penganjang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.

Kerkoff Belanda
Kerkoff Belanda (Tribun Cirebon.com/Handhika Rahman)

Kerkoff yang terbuat dari bahan marmer itu diketahui milik kolonial Belanda bernama Martinus Azon Cornelis Jacometti.

Di bawahnya juga terdapat tulisan lainnya berbahasa belanda yang mana kondisi huruf-hurufnya sudah mulai memudar.

Pudarnya huruf-huruf ini kemungkinan besar karena sering terinjak juga dampak dari terjemur sinar matahari dan guyuran air hujan, meningat lokasi septic tank ini berada di ruang terbuka.

Dari ukiran berbahasa belanda yang masih terbaca tertulis, Geboren 23 December 1860, dibawahnya Overleden Juni 1916. Atau jika dibahasa Indonesiakan berarti terlahir 23 Desember 1860 dan meninggal Juni 1916.

Kasi Kebudayaan Disparbud Indramayu, Tinus Suprapto mengatakan, rencana untuk penyelamatan Kerkoff Belanda ini sudah mendapat dukungan penuh dan izin dari Dandim 0616 Indramayu Letkol Kav Agung Nur Cahyono M Tr (Han).

Lanjut dia, penyelamatan salah satu peninggalan bersejarah ini penting dilakukan, mengingat ukiran pada kerkoff itu kondisinya sudah mulai memudar dan memerlukan penanganan khusus.

"Lokasinya kan berada di komplek TNI, untuk itu kita menghadap pak Dandim dan mendapat respon dari beliau," ujar Tinus Suprapto kepada Tribuncirebon.com, Minggu (8/9/2019).

Sementara itu, Ketua TACB Kabupaten Indramayu, Dedy S Musashi menjelaskan, sebelum melakukan pengangkatan, pihaknya akan membuat duplikat terlebih dahulu sebagai pengganti septic tank tersebut.

"Pembuatan duplikatnya itu membutuhkan waktu selama sepekan," ujar dia.

Dirinya menjabarkan, meski yang menjadi priotitas penyelamatan adalah Kerkoff Belanda, namun pada prosesnya tetap akan memperhatikan struktur yang ada di bawahnya.

"Sebelum diangkat akan kita cek kondisi di sekitarnya apakah ada tinggalan lain di bawahnya," ucap dia.

Sebagaimana yang terdapat di markas tentara pada umumnya, dikhawatirkan saat pembongkaran nanti terdapat senjata atau mesiu yang dapat mengancam keselamatan tim.

Selain itu disampaikan Dedy S Musashi, setelah diselamatkan kerkoff ini akan diamankan di tempat yang lebih layak.

"Sebaiknya disimpan di museum yang ada seperti Museum Bandar Cimanuk agar masyarakat mengetahui keberadaan masa Kolonial di Indramayu dari sebuah nisan tersebut," ujar Dedy S Musashi. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved