Usai Paranormal Mbah Mijan & Ki Prana Lewu, Kini Sosok Wanita Indigo Terawang Desa Penari, Hasilnya?
Sosok Indigo, Furi Harun angkat bicara mengenai viralnya cerita KKN Desa Penari. Furi Harun memaparkan sejumlah kesaksiannya
TRIBUNCIREBON.COM - Sosok Indigo, Furi Harun angkat bicara mengenai viralnya cerita KKN Desa Penari.
Furi Harun memaparkan sejumlah kesaksiannya soal cerita Desa Penari yang menjadi viral.
Sebagaimana diketahui, Desa Penari menjadi heboh di masyarakat karena adanya cerita KKN di kawasan itu.
Kendati demikian, Desa Penari itu bukan merupakan nama daerah yang sebenarnya sehingga banyak masyarakat penasaran mengenai keberadaan tempat itu.
Teka-teki Desa Penari ini pun berusaha dikuak Furi Harun.
Hal tersebut diungkapkan Furi Harun saat menjadi narasumber di acara Pagi-pagi Pasti Happy Trans Tv dilansir TribunJakarta.com pada Kamis (5/9).
Simak Videonya:
Furi Harun mengaku ritual yang diceritakan di kisah Desa Penari itu tidak ada sebenarnya karena ia telah mencari tahu dengan berkoordinasi beberapa komunitas di daerah.
"Saya sudah koordinasi dengan teman komunitas, ternyata tak ada ritual seperti itu," ucap Furi Harun.
Kendati tak menemukan ritual seperti yang diceritakan di kisah Desa Penari, lanjut Furi Harun, ia bersama rekannya justru sempat mengobservasi sebuah ritual penari.
Furi Harun mengklaim, observasi tersebut dilakukan pada tahun 1970 - 1972 di kawasan Jogja.
Bahkan, menurut observasinya tersebut, terdapat korban di ritual penari yang dilakukan.
"Di saat itu ritual tersebut memakan korban dan tumbal tetapi setelah itu tak ada," ungkap Furi Harun.
"Jadi semua ini sebagai settingan dan fiktif?" tanya Uya Kuya sebagai host acara.
"Kalau settingan saya enggak tau. Tetapi apakah hal tersebut bisa terjadi ya mungkin saja apabila memang betul ada sekelompok mahasiswa KKN dengan perilaku tak sopan," imbuh Furi Harun.
Mendengar pendapat Furi Harun, Uya Kuya lantas mencecar sosok wanita indigo tersebut.
"Tetapi bener enggak ada yang meninggal?" tanya Uya Kuya.
• Paranormal Mbah Mijan dan Ki Prana Lewu Ungkap Cerita KKN Desa Penari, Tanggapan Keduanya Beda
• Mbah Mijan Sebut Misteri Desa Penari Bukan di Banyuwangi, Tapi di Wilayah Ini, Lihat Penelusurannya
• Pesona Rowo Bayu Banyuwangi Telaga Dalam Kisah Mencekam KKN Desa Penari, Ini Fakta-faktanya
"Belum kelihatan," imbuh Furi Harun.
Furi Harun menerawang cerita KKN Desa Penari bisa saja dibuat hanya untuk mengingatkan mahasiswa lebih hati-hati dan menjaga sikap.
"Tetapi juga sebagai peringatan bagi orang yang melakukan ritual khusus dan merugikan orang lain," ujar Furi Harun.
"Jadi cerita ini bisa dibilang fiktif ya," tegas Uya Kuya.
Sebelumnya diberitakan, cerita viral KKN di Desa Penari membuat jagad maya bergejolak. Cerita KKN di Desa Penari ini bahkan menjadi trending topic di Twitter.
Tak hanya itu, cerita KKN di Desa Penari ini juga menyedot perhatian banyak pihak untuk mencari tahu kejadian yang sebenarnya soal KKN di Desa Penari ini.
Cerita KKN di Desa Penari ini mulanya dicuitkan oleh akun @SIMPLEM81378523 di Twitter.
Akun tersebut mengunggah dua versi cerita tentang KKN di Desa Penari yang disebut berasal dari narasumber utama, yang kemudian namanya disamarkan menjadi Widya dan Nur.
Namun tak hanya sampai di situ, netizen di dunia maya banyak yang menebak-nebak dan memberikan opsi cerita lain tentang KKN di Desa Penari.
Hingga akhirnya cerita KKN di Desa Penari ini menjadi kabur dan banyak versi.
Guna mencari titik terang dari masalah tersebut, Raditya Dika melalui channel Youtubenya menghubungi langsung pemilik akun @SIMPLEM81378523 untuk menceritakan apa yang sebenarnya tentang KKN di Desa Penari.
Kepada Raditya Dika, akun @SIMPLEM81378523 mengaku mendapat cerita KKN di Desa Penari dari teman ibunya.
Ia lantas tertarik untuk mengangkat cerita tersebut ke dunia maya.
Alasannya karena cerita tersebut memiliki pesan moral yang bermanfaat bagi khalayak, terutama mahasiswa/mahasiswi yang akan mengadakan KKN.
"Cerita ini saya dengar dari teman ibu saya, di sini saya mencuri dengar ternyata dia memiliki pengalaman tidak mengenakkan," kata @SIMPLEM81378523 di Youtube Raditya Dika, Jumat (30/8/2019).
"Saya tertarik mengangkat cerita beliau."
"Cerita beliau ini walau mengerikan tapi ada pembelajaran yang bisa diambil bila saya menuliskan cerita ini."
Narasumber awalnya menolak untuk menceritakan bagaimana pengalaman KKN di Desa Penari terjadi.
Namun karena dibujuk, akhirnya narasumber yang berinisial Widya mau angkat bicara.
"Pihak narasumber menolak, dia takut jika cerita ini bisa menimbulkan masalah bagi pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung."
"Niat awal saya agar pambca bisa mendapat pelajaran dari cerita yang saya tulis ini."
"Narasumber setuju dengan syarat mengaburkan identitas dan lokasi."
"Kesalahan saya sebenarnya, saya masih memberi clue (petunjuk) tentang tempat dan beberapa poin."
"Setelah cerita ini viral saya menyesal."
"Karena terlanjur viral ya sudah."
"Jujur saja saya merasa terganggu dengan ini, apalagi narasumber."
"Saya mengatakan kepada beliau (Widya) cerita ini akan reda dengan sendirinya," kata @SIMPLEM81378523.
Akun @SIMPLEM81378523 mengaku, apa yang ia tulis di media sosial tidak sama persis dengan kejadian yang dialami oleh Widya.
Ia sengaja menyembunyikan beberapa fakta dalam cerita KKN di Desa Penari.
"Cerita yang saya tuliskan dan cerita yang beliau (Widya) ceritakan tidak murni semua sama."
"Ada beberapa bagian yang saya susun ulang."
"Karena sebenarnya yang terlibat dalam kegiatan ini ada 14 orang bahkan ada dosen pengawas yang terlibat."
"Tidak saya ceritakan semua."
Meski begitu, akun @SIMPLEM81378523 meyakinkan bahwa apa yang dia tulis adalah berdasarkan fakta.
Termasuk tentang meninggalnya dua peserta KKN yang didalam cerita disebut dengan nama Bima dan Ayu.
"Saya merasa yakin bahwa cerita itu nyata entah orang percaya atau tidak."
"Setelah kegiatan (KKN di Desa Penari) berakhir dua temanya meregang nyawa."
"Namun kesemuanya sama seperti apa yang saya tulis."
"Saya yakin bahwa cerita ini memiliki pembelajaran yang baik untuk pembaca."
"Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung," ujarnya. (*)