Paranormal Mbah Mijan dan Ki Prana Lewu Ungkap Cerita KKN Desa Penari, Tanggapan Keduanya Beda
Cerita KKN di Desa Penari yang viral baru-baru ini tak luput dari komentar dua paranormal terkenal, Mbah Mijan dan Ki Prana Lewu
TRIBUNCIREBON.COM - Cerita KKN di Desa Penari yang viral baru-baru ini tak luput dari komentar dua paranormal terkenal, Mbah Mijan dan Ki Prana Lewu
Menanggapi cerita KKN di Desa Penari yang viral itu, tampaknya dua paranormal yang sering tampil di TV ini memiliki sudut pandang yang berbeda.
Ki Prana Lewu lebih mengomentari tentang kejadian mistis di dalam cerita, sedangkan Mbah Mijan lebih banyak mengacu pada teka-teki besar yang sering ditanyakan netizen yakni lokasinya
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beda pendapat Mbah Mijan dan Ki Prana Lewu soal cerita KKN di Desa Penari
1. Ki Prana Sewu
Perbincangan seputar KKN di Desa Penari yang tengah viral sempat mengundang paranormal sekaligus parapsikolog Ki Prana Lewu untuk ikut berkomentar.
Lewat penuturannya kepada tim Silet di YouTube RCTI Infotainmet (3/9/2019), Ki Prana Lewu mengakui fenomena mistis serupa pernah ia alami.
Seperti halnya suara gamelan yang dialami tokoh Nur dan Widya di kisah KKN di Desa Penari yang disambut suara gamelan begitu memasuki desa.
Meski begitu, Ki Prana Lewu menganggapnya tak lebih sebagai upaya makhluk astral untuk menakuti manusia.
"Kalau dari suara gamelan memang identik dengan suasana horor."
"Makhluk-makhluk astral ini ingin membuat kamuflase hingga membuat orang menjadi sedikit resah dan sedikit takut."
"Mereka ingin menunjukkan eksistensinya agar mereka diakui," ungkapnya.
• Pesona Rowo Bayu Banyuwangi Telaga Dalam Kisah Mencekam KKN Desa Penari, Ini Fakta-faktanya
• Mbah Mijan Sebut Misteri Desa Penari Bukan di Banyuwangi, Tapi di Wilayah Ini, Lihat Penelusurannya
Ki Prana Lewu juga tak mau ketinggalan untuk mengulas sosok Ayu, salah satu anggota KKN yang dirasuki arwah penari yang menjadi penunggu desa.
"Karena biasanya orang yang nggak bisa menari tiba-tiba dia bisa menari, pasti dia punya ciri khas jika memang dia dirasuki sebuah kekuatan."
"Contohnya seperti matanya memerah. Kerutannya seperti nenek-nenek tua," sang paranormal menambahkan.
Meski begitu, Ki Prana Lewu mengingatkan para pembaca kisah KKN di Desa Penari untuk tidak terbawa suasana hingga merasa ketakutan berlebihan.
"Itulah campur tangan dari setan untuk membuat rasa ketakutan yang begitu besar."
"Visi misi dari iblis. Saat orang digoda seperti itu agar disampaikan kembali menjadi cerita-cerita. Cerita inilah yang akan membawa dampak bawa inilah kemenangan dari jin," lanjutnya.
Alih-alih ketakutan, Ki Prana Lewu menyarankan para netizen untuk mengambil pesan moral di balik kisah KKN di Desa Penari.
"Yang jelas saya merangkum dari ini semua, istilahnya ini adalah sebuah pesan moral. Bahwa di manapun kita berpijak, kita tidak boleh merasa arogan," tandasnya.
Simak videonya:
2. Mbah Mijan
Setelah Ki Prana Lewu, paranormal lain yang tak kalah eksis, Mbah Mijan ikut angkat bicara
Lokasi Bondowoso sebagai lokasi asli tempat KKN di Desa Penari diperkuat dengan penerawangan Mbah Mijan.
Melansir tayangan di kanal YouTube ESGE Entertainment, Rabu (4/9/2019), mulanya Mbah Mijan membahas tentang cerita viral tersebut.
Mbah Mijan meyakini bahwa cerita yang ditulis oleh akun Twitter bernama SimpleMan tersebut nyata adanya meski ada bagian yang diubah atau ditambah.
Bukan tanpa alasan, pernyataan Mbah Mijan menganggap cerita ini begitu mengikat pembacanya.
"Kalau cerita itu buka true story, bukan real story, ceritanya tidak bisa mengikat hati pembacanya,"
"Mungkin bisa menimbukan kengerian, saking pintarnya seorang narator,"
"Tapi untuk masuk sampai ke hati, biasanya jarang sekali,"
"Dari sini mbah menilai bahwa cerita tentang KKN di Desa Penari itu mbah benarkan. Memang ini true story," katanya.
Terkait lokasi KKN di Desa Penari, Mbah Mijan pun tak lepas berkomentar.
Meski masih simpang siur, Mbah Mijan berusaha meraba-raba dimana lokasi sebenarnya KKN di Desa Penari.
"Ini masih menjadi sesuatu hal yang simpang siur,"
"Sebenernya kan ada sebuah warning, kita nggak boleh memberitahukan tentang lokasinya kan,"
"Ya kita meraba-raba sajalah," ucapnya.
Menurut penerawangan yang dilakukan Mbha mIjan, Banyuwangi nampaknya bukanmenjadi latar KKN di Desa Penari.
Menampis Banyuwangi sebagai latar cerita, Mbah Mijan lantas menyebutkan Bondowoso.
Mbah Mijan juga mengatakan bahwa Bondowoso memiliki aura Mistis yang luar biasa.
Ia pun juga membahas perihal hutan yang ada di Bondowoso.
"Kalau dijelaskan di cerita itu B gitu ya, ada banyak orang yang bilang Banyuwangi, tapi menurut Mbah Mijan, bukan di Banyuwangi,"
"Di Bondowoso. dan mistisnya luar biasa,"
"Sebab hutan ini pernah jadi taman di saat zaman dulunya ada kerajaan di sana," tuturnya.
Mbah Mijan sendiri mengaku ingin sekali kembali berkunjung ke Bondowoso.
"Sebenernya kalau mbah ada waktu pengen banget,"
"Karena Bondowoso adalah salah satu lokasi yang menurut Mbah Mijan banyak situs sejarah yang sampai sekarang masih ada,"
"Tentang kerajaan, cerita mistis dan sebagainya," jelasnya.
Sebelumnya, Mbah Mijan sudah pernah melintasi hutan di Bondowoso. Ia menyebutkan bahwa lokasi tersebut "spesial".
Tidak hanya itu, Mbah Mijan juga mengaitkan peristiwa ini dengan hilangnya salah satu pendaki di Gunung Piramid.
"Hutan Bondowoso pernah melintas, tapi belum pernah menelusuri lokasinya,"
"Ya memang 'okelah',"
"Termasuk kejadian yang terbaru, tentang bagaimana mbah ikut melihat dengan cara jauh, melihat dengan mata batin soal pendaki yang hilang (di Bondowoso),"
"Lokasi ini 'spesial', khususnya tentang hal-hal yang 'spesial'," tutupnya.
Simak videonya
Sebelumnya, memang sempat muncul analisis baru yang menyebut lokasinya ada di Bondowoso
Analisis wartawan harian kompas, Angger Putranto menyebut kalau lokasi KKN di Desa Penari diduga ada di Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso.
Analisis wartawan Kompas ini mengacu pada petunjuk lokasi yang dikemukakan SimpleMan dalam cerita KKN di Desa Penari.
Penelusuran dimulai dari petunjuk tentang kota/kabupaten B.
- Analisis Kota B
Penulis kisah misteri tersebut tampaknya tidak terlalu mahir dalam membedakan kota dan kabupaten karena menyebut kabupaten sebagai daerah yang berada dalam administrasi kota.
”Nang kota B, gok deso kabupaten K***li**, akeh proker, tak jamin, nggone cocok gawe KKN” (di kota B, disebuah desa di kabupaten K*******, banyak proker untuk dikerjakan, tempatnya cocok untuk KKN kita),” cuit SimpleMan.
Dari sembilan kota di Jawa Timur, hanya Kota Blitar yang menggunakan istilah B.
Kabupaten di Jawa Timur yang diawali huruf B adalah Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, dan Bondowoso.
Sementara kabupaten yang berawalan dengan huruf K di Jawa Timur hanya Kediri.
Kompas menduga, penulis bermaksud menyampaikan informasi bahwa kisah mistis tersebut di Kota/Kabupaten B, dengan kecamatan/kota kecamatan K.
Dengan demikian, lokasi menyempit menjadi 6 kota/kabupaten, yaitu Kota dan Kabupaten Blitar, Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, dan Bondowoso.
Dari keenam kota/kabupaten tersebut, semuanya memiliki kecamatan atau kota kecamatan berawalan K.
Di Kota Blitar terdapat Kecamatan Kepanjen Kidul. Di Kabupaten Blitar terdapat kecamatan Kanigoro, Kademangan, dan Kesamben.
Perlu dicatat, Kecamatan Kanigoro merupakan kota kecamatan yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Blitar.
Apakah ini lokasi ”KKN di Desa Penari” tersebut? Sabar, kita bedah daerah yang lain terlebih dahulu.
Kabupaten Bangkalan juga memiliki kecamatan berawalan huruf K, yaitu Kamal, Klampis, Kokop, Konang, dan Kwanyar.
Sementara di Banyuwangi, terdapat Kecamatan, Kabat, Kalibaru, dan Kalipuro.
Bojonegoro menjadi kabupaten dengan jumlah kecamatan berawalan huruf K terbanyak, yakni Kalitidu, Kanor, Kapas, Kasiman, Kedewan, Kedungadem, dan Kepohbaru.
Sementara di Bondowoso, hanya ada Kecamatan Klabang yang berawalan huruf K.
- Analisis Desa W
Sampai titik ini, lokasi pasti Kota B dan Kabupaten K masih menjadi misteri.
Namun, dalam lanjutan cuitan SimpleMan, ia kembali menyebut Desa W sebagai lokasi KKN Nur dan kawan-kawannya.
”Sampailah mereka di Desa W****, tempat mereka akan mengabdikan diri selama 6 minggu ke depan,” cuit SimpleMan.
Kompas berusaha mempersempit pencarian dan terpaksa mencoret Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten Banyuwangi.
Penyebabnya, kota/kabupaten tersebut tidak memiliki desa berawalan huruf W di kecamatan yang berawalan huruf K.
Sementara di Bondowoso, Kompas menemukan dua desa berawalan huruf W di Kecamatan Klabang. Kedua desa tersebut ialah Desa Wonoboyo dan Wonokerto.
Bojonegoro, yang semula menjadi kabupaten dengan jumlah kecamatan berawalan huruf K terbanyak, ternyata juga memiliki banyak desa yang berawal dengan huruf W.
Desa-desa tersebut ialah desa Wotanggare di Kecamatan Kalitidu, Desa Wedi di Kecamatan Kapas, Desa Wonocolo di Kecamatan Kadewan, dan Desa Woro di Kecamatan Kepohbaru.
- Analisis Alas D
Penelusuran lokasi terjadinya kisah misteri KKN di Desa Penari sampai titik ini mungkin terjadi di tujuh desa, dalam lima kecamatan di dua kabupaten.
Apakah masih ada petunjuk lain? SimpleMan masih menyebut satu lokasi lagi, yaitu Alas D.
”Mboten, mas, berhenti di jalur Alas D engken enten sing jemput” (tidak mas, nanti berhenti di jalur hutan D, nanti ada yang jemput) sahut Nur,” cuit SimpleMan.
Tak hanya itu, SimpleMan juga memberi keterangan bahwa lokasi KKN di Desa Penari berjarak 4 jam hingga 5 jam dari kota S.
”Mobil berhenti di jalur masuk hutan D, menempuh perjalanan 4 sampai 5 jam dari kota S,” tulis SimpleMan.
Di Jawa Timur, hanya Kota Surabaya yang berawal huruf S.
Penelusuran menggunakan fasilitas Google Maps menunjukkan perjalanan dari Surabaya ke Bojonegoro paling lama 3 jam 31 menit, sedangkan perjalanan dari Surabaya ke Bondowoso sekitar 4 jam 40 menit.
Maka, semakin meruncinglah dugaan lokasi kisah misteri KKN di Desa Penari tersebut.
Kota B, Desa Kabupaten K, Desa W yang dimaksud penulis kemungkinan ialah Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso.
Namun, alas D masih menjadi misteri karena tidak ada petunjuk khusus yang mengarah ke sana.
Berikut foto-foto Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso melalui google maps. (*)