Modus Bisa Berangkatkan Jadi Tenaga Kerja di Luar Negeri, Puluhan Warga Haurgeulis Indramayu Tertipu
Penipuan bermodus janji manis akan dipekerjakan ke luar negeri marak terjadi di Kabupaten Indramayu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Muhamad Nandri Prilatama
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Penipuan bermodus janji manis akan dipekerjakan ke luar negeri marak terjadi di Kabupaten Indramayu.
Kali ini menimpa Suheri (27) warga Desa Sidadadi RT 04/02 Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu.
"Awalnya dijanjikan akan segera berangkat, harus transfer sekian juta untuk bayar ini itu biar cepet berangkat, tapi jadwal berangkat tidak dikasih," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di Sekretariat Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Kabupaten Indramayu, Rabu (4/9/2019).
Akibat penipuan itu, dirinya harus merugi hingga Rp 16 Juta. Pembayaran itu dilakukan dengan cara mencicil dan harus segera dilunasi jika waktu pemberangkatan ke negara penempatan sudah dekat.
"Ya saya nurut saja, orang bilangnya sudah mau terbang," ucapnya.
Suheri mengatakan, dirinya berkeinginan bekerja di Taiwan menyusul sang istri yang sudah lebih dahulu berada di sana.
Tidak hanya Suheri, sebanyak 20 warga asal Kecamatan Haurgeulis lainnya turut menjadi korban penipuan.
Mereka ada yang sudah membayar Rp 35 juta ke atas. Namun, hingga saat ini belum diketahui secara pasti kapan akan diberangkatkan.
"Perjanjiannya tuh Rp 45 juta kalau berangkat ke Taiwan tapi ini tidak ada kejelasan bagaimana, yang kasian itu yang sudah bayar full tapi tidak berangkat-berangkat," ujarnya.

Diketahui, modus iming-iming ini dilakukan oleh seorang calo penyalur Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Suryanto, akan tetapi hingga saat ini yang bersangkutan tidak bisa dihubungi.
Suheri mengatakan, Suryanto menjanjikannya bekerja sebagai PMI melalui PT Forward Global yang berlokasi di Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat.
"Dari rekam jejak yang saya tahu sih baru dua orang yang berangkat, satu tetangga saya, satunya lagi keponakan Suryanto ini. Sisanya tidak tahu kapan," ujarnya. (*)