Mbah Mijan Sebut Misteri Desa Penari Bukan di Banyuwangi, Tapi di Wilayah Ini, Lihat Penelusurannya
Paranormal Mbah Mijan mengungkap lokasi kisah KKN di Desa Penari sebenarnya. Menurut Mbah Mijan, lokasi kisah KKN
TRIBUNCIREBON.COM - Paranormal Mbah Mijan mengungkap lokasi kisah KKN di Desa Penari sebenarnya. Menurut Mbah Mijan, lokasi kisah KKN di Desa Penari bukanlah di Banyuwangi.
Lalu, di manakah lokasi kisah KKN di Desa Penari sebenarnya, kata Mbah Mijan?
Seperti diketahui, kisah KKN di Desa Penari tengah viral di berbagai media sosial.
Hingga saat ini, banyak warganet masih penasaran di mana sebenarnya desa yang menjadi lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam kisah horor KKN di Desa Penari yang viral tersebut.
Sang penulis, pemilik akun Twitter @SimpleM81378523, kisah KKN di Desa Penari disebut merupakan kisah nyata dan benar-benar terjadi.
Sayangnya, penulis tidak menjelaskan secara gamblang di lokasi mana KKN itu terjadi.
Secara jelas, Simpleman hanya menyebut kisah itu terjadi di Provinsi Jawa Timur.
Warganet pun kemudian menduga-duga lokasi tempat KKN desa penari.

Satu di antaranya yang ramai disebut adalah danau Rowo Bayu di kaki Gunung Raung yang berada di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
Namun, lokasi ini kemudian dibantah oleh Simpleman.
"Saya tegaskan bahwa kejadian ini tidak ada hubungannya dengan Rowo Bayu. Jadi untuk temen-temen dimohon kebijaksanaan, ada yang harus saya jaga salah satunya adalah amanat. Semoga klarifikasi saya membuat teman-teman tidak mengkaitkan dengan Rowo Bayu," jelas SimpleMan dalam pernyataanya di Youtube Raditya Dika yang diunggah Jumat (30/8/2019).
Terkait lokasi kisah KKN di Desa Penari, Mbah Mijan ikut mengungkapkan penerawanganya.
Dilansir dari tayangan kanal YouTube ESGE Entertainment, Rabu (4/9/2019), awalnya Mbah Mijan membenarkan bahwa cerita KKN di Desa Penari memang nyata.
Meskipun dalam cerita yang ditulis ada sedikit tambahan dan bagian yang diubah. Menurutnya, cerita nyata selalu melekat di hati pembacanya.
"Kalau cerita itu bukan true story, bukan real story, ceritanya tidak bisa mengikat hati pembacanya,"
"Mungkin bisa menimbukan kengerian, saking pintarnya seorang narator,"
"Tapi untuk masuk sampai ke hati, biasanya jarang sekali,"
"Dari sini mbah menilai bahwa cerita tentang KKN di Desa Penari itu mbah benarkan. Memang ini true story," katanya.
Mbah Mijan kemudian membahas soal lokasi kisah tersebut.
"Ini masih menjadi sesuatu hal yang simpang siur,"
"Sebenernya kan ada sebuah warning, kita nggak boleh memberitahukan tentang lokasinya kan,"
"Ya kita meraba-raba sajalah," ucapnya.
Mbah Mijan lalu menyebut bahwa lokasi kisah itu, menurut penerawangannya, bukan di Banyuwangi, seperti yang ramai disebut-sebut.
Ia menyebut Bondowoso.
"Kalau dijelaskan di cerita itu B gitu ya, ada banyak orang yang bilang Banyuwangi, tapi menurut Mbah Mijan, bukan di Banyuwangi,"
"Di Bondowoso. dan mistisnya luar biasa,"
"Sebab hutan ini pernah jadi taman di saat zaman dulunya ada kerajaan di sana," tuturnya.
Mbah Mijan sendiri mengaku ingin sekali kembali berkunjung ke Bondowoso.
"Sebenernya kalau mbah ada waktu pengen banget,"
"Karena Bondowoso adalah salah satu lokasi yang menurut Mbah Mijan banyak situs sejarah yang sampai sekarang masih ada,"
"Tentang kerajaan, cerita mistis dan sebagainya," jelasnya.
Mbah Mijan menyebut bahwa ia pernah melintasi hutan di Bondowoso, dan memang lokasinya "spesial.
"Hutan Bondowoso pernah melintas, tapi belum pernah menelusuri lokasinya,"
"Ya memang 'okelah',"
"Termasuk kejadian yang terbaru, tentang bagaimana mbah ikut melihat dengan cara jauh, melihat dengan mata batin soal pendaki yang hilang (di Bondowoso),"
"Lokasi ini 'spesial', khususnya tentang hal-hal yang 'spesial'," tutupnya.
Penelusuran tim Kompas
Kompas pun melakukan penelusuran berdasarkan petunjuk Simpleman.
Kompas mengawali dari lokasi kabupaten/kota B
Bukan di Kabupaten Banyuwangi, hasil penelusuran Kompas merujuk pada sebuah desa di Bondowoso.
Berikut cara penelusuran Kompas, dilansir TribunJatim.com dari Tribunnews:
Kota B
Penulis kisah misteri tersebut tampaknya tidak terlalu mahir dalam membedakan kota dan kabupaten karena menyebut kabupaten sebagai daerah yang berada dalam administrasi kota.
”Nang kota B, gok deso kabupaten K***li**, akeh proker, tak jamin, nggone cocok gawe KKN” (di kota B, disebuah desa di kabupaten K*******, banyak proker untuk dikerjakan, tempatnya cocok untuk KKN kita),” cuit SimpleMan.
Dari sembilan kota di Jawa Timur, hanya Kota Blitar yang menggunakan istilah B. Kabupaten di Jawa Timur yang diawali huruf B adalah Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, dan Bondowoso. Sementara kabupaten yang berawalan dengan huruf K di Jawa Timur hanya Kediri.
Kompas menduga, penulis bermaksud menyampaikan informasi bahwa kisah mistis tersebut di Kota/Kabupaten B, dengan kecamatan/kota kecamatan K. Dengan demikian, lokasi menyempit menjadi 6 kota/kabupaten, yaitu Kota dan Kabupaten Blitar, Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, dan Bondowoso.
Dari keenam kota/kabupaten tersebut, semuanya memiliki kecamatan atau kota kecamatan berawalan K. Di Kota Blitar terdapat Kecamatan Kepanjen Kidul. Di Kabupaten Blitar terdapat kecamatan Kanigoro, Kademangan, dan Kesamben. Perlu dicatat, Kecamatan Kanigoro merupakan kota kecamatan yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Blitar. Apakah ini lokasi ”KKN di Desa Penari” tersebut? Sabar, kita bedah daerah yang lain terlebih dahulu.
Kabupaten Bangkalan juga memiliki kecamatan berawalan huruf K, yaitu Kamal, Klampis, Kokop, Konang, dan Kwanyar. Sementara di Banyuwangi, terdapat Kecamatan, Kabat, Kalibaru, dan Kalipuro.
Bojonegoro menjadi kabupaten dengan jumlah kecamatan berawalan huruf K terbanyak, yakni Kalitidu, Kanor, Kapas, Kasiman, Kedewan, Kedungadem, dan Kepohbaru. Sementara di Bondowoso, hanya ada Kecamatan Klabang yang berawalan huruf K.
Desa W
Sampai titik ini, lokasi pasti Kota B dan Kabupaten K masih menjadi misteri. Namun, dalam lanjutan cuitan SimpleMan, ia kembali menyebut Desa W sebagai lokasi KKN Nur dan kawan-kawannya.
”Sampailah mereka di Desa W****, tempat mereka akan mengabdikan diri selama 6 minggu ke depan,” cuit SimpleMan.
Kompas berusaha mempersempit pencarian dan terpaksa mencoret Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten Banyuwangi. Penyebabnya, kota/kabupaten tersebut tidak memiliki desa berawalan huruf W di kecamatan yang berawalan huruf K.
Sementara di Bondowoso, Kompas menemukan dua desa berawalan huruf W di Kecamatan Klabang. Kedua desa tersebut ialah Desa Wonoboyo dan Wonokerto.
Bojonegoro, yang semula menjadi kabupaten dengan jumlah kecamatan berawalan huruf K terbanyak, ternyata juga memiliki banyak desa yang berawal dengan huruf W. Desa-desa tersebut ialah desa Wotanggare di Kecamatan Kalitidu, Desa Wedi di Kecamatan Kapas, Desa Wonocolo di Kecamatan Kadewan, dan Desa Woro di Kecamatan Kepohbaru.
Alas D
Penelusuran lokasi terjadinya kisah misteri KKN di Desa Penari sampai titik ini mungkin terjadi di tujuh desa, dalam lima kecamatan di dua kabupaten. Apakah masih ada petunjuk lain? SimpleMan masih menyebut satu lokasi lagi, yaitu Alas D.
”Mboten, mas, berhenti di jalur Alas D engken enten sing jemput” (tidak mas, nanti berhenti di jalur hutan D, nanti ada yang jemput) sahut Nur,” cuit SimpleMan.
Tak hanya itu, SimpleMan juga memberi keterangan bahwa lokasi KKN di Desa Penari berjarak 4 jam hingga 5 jam dari kota S. ”Mobil berhenti di jalur masuk hutan D, menempuh perjalanan 4 sampai 5 jam dari kota S,” tulis SimpleMan.
Di Jawa Timur, hanya Kota Surabaya yang berawal huruf S. Penelusuran menggunakan fasilitas Google Maps menunjukkan perjalanan dari Surabaya ke Bojonegoro paling lama 3 jam 31 menit, sedangkan perjalanan dari Surabaya ke Bondowoso sekitar 4 jam 40 menit.
Maka, semakin meruncinglah dugaan lokasi kisah misteri KKN di Desa Penari tersebut. Kota B, Desa Kabupaten K, Desa W yang dimaksud penulis kemungkinan ialah Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso. Namun, alas D masih menjadi misteri karena tidak ada petunjuk khusus yang mengarah ke sana. (*)