Puluhan PKL Kelapa Bongkar Kiosnya Masing-masing Dampak Proyek Pembangunan Sport Center Watubelah

Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) penjual minuman kelapa di sekitar lokasi pembangunan Sport Center Watubelah

Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Pedagang Kaki Lima yang berjualan minuman kelapa harus bongkar kiosnya karena lapak tersebut akan dibangun pembangunan sport center Watubelah, Senin (2/9/2019) 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) penjual minuman kelapa di sekitar lokasi pembangunan Sport Center Watubelah, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, mulai membongkar bangunan kios.

Lokasi yang ditempati oleh puluhan pedagang kelapa tersebut, nantinya akan dibangun fasilitas jogging track oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon dan saat ini pembangunan pun sedang dilakukan.

Kamani (60), pedagang kelapa mengatakan, Senin (2/9/2019) hingga Selasa (3/9/2019) adalah waktu terakhir yang diberikan oleh pemerintah kepada pedagang untuk membongkar kios, melebihi batas waktu tersebut‎, akan dibongkar oleh Satpol PP.

"Pemberitahuan dikasih Minggu kemarin di kantor kelurahan sama suratnya," kata Kamani lokasi pembangunan Sport Center Watubelah, Jalan Fatahillah, Senin (2/9/2019).

Begini Curahan Hati PKL Penjual Kelapa Sekitar Stadion Watubelah Cirebon Yang Akan Tergusur

Pembangunan Stadion Watubelah Cirebon Siap Dilanjut, Butuh Anggaran Rp 500 Miliar Hingga Rampung

Lokasi Proyek Stadion Watubelah Jadi Tempat Cari Rumput Ternak, Main Anak-anak, Juga Pesta Miras

Pantauan Tribun Jabar, di sekitar Sport Center Watubelah terdapat 27 lapak kios penjual minuman kelapa, sebagiannya telah berhasil membongkar dan mengumpulkan sisa bangunan kios di seberang kios dekat Kantor Kelurahan Watubelah.

Kamani mengaku, setelah dipaksa meninggalkan lokasi tersebut, ia belum memiliki rencana berjualan di tempat lain dan untuk sementara waktu hanya berdiam diri di rumah.

"Belum tau mau kemana, tidak dikasih tempat juga buat jualan lagi," katanya.

Dari hasil audiensi dengan pihak kelurahan dan pemerintah daerah, paling lambat pekan ini, seluruh pedagang yang berada di lokasi pembangunan Sport Center Watubelah mesti membongkar kiosnya secara masing-masing.

Pedagang lainnya, Rini (45), mengatakan sejak 20 tahun lalu, kawasan Watubelah terkenal dengan minuman kelapa, namun dalam waktu dekat ini ciri khas itu akan hilang dan akan berubah menjadi pusat olahraga masyarakat Kabupaten Cirebon.

"Pasrah saja, kami juga sadar diri kalau tempat itu adalah fasilitas umum, bukan untuk berdagang," katanya.

‎Lapak para pedagang kelapa berada di lahan yang nantinya akan digunakan sebagai lintasan jogging dan memakan pula seluruh bagian trotoar jalan.

Akibat adanya aktivitas para pedagang di lokasi tersebut, mengakibatkan adanya parkir liar di bahu jalan, sehingga menghambat arus lalu lintas dari arah Kecamatan Plered menuju Kecamatan Sumber.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, dan Pertamanan (DPKPP) Kabupaten Cirebon, melalui Kabid Bintek, Yayat Slamet Riyadi, mengungkapkan, surat pemberitahuan sudah terbit dan pedagang diminta untuk meninggalkan lokasi tersebut.

Yayat beralasan penggusuran tersebut untuk keselamatan para pedagang, lantaran lokasi pedagang dekat denga kendaraan berat hilir mudik.

"Silakan dibereskan dari sekarang, maksimal satu minggu, kalau lebih akan kami bantu bongkar, biar cepat," katanya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved