Disnakertrans Cirebon Sebut Masih Banyak TKW Illegal yang Berangkat ke Arab Saudi
Abdullah Subandi, menyebutkan, tenaga kerja wanita (TKW) unprosedural dari Kabupaten Cirebon berjumlah banyak
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Muhamad Nandri Prilatama
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cirebon, Abdullah Subandi, menyebutkan, tenaga kerja wanita (TKW) unprosedural dari Kabupaten Cirebon berjumlah banyak dan belum kembali ke Indonesia.
Abdullah mengatakan, antara tahun 1980-an hingga 1990-an, banyak warga Kabupaten Cirebon yang berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi TKW, namun sebagian besar berangkat tanpa prosuder oleh jasa pemberangkatan ilegal.
"Banyak yang tidak tercatat oleh pemerintah," kata Abdullah di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Minggu (1/9/2019).
Namun sejak ada Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) pada 2017, pihaknya langsung melakukan pendataan terhadap TKW yang berada di Arab Saudi untuk kembali di Indonesia sesuai, Undang-undang no 18 tahun 2017 tentang tenaga kerja migran.
"Ada banyak yang belum didata, kami akan upayakan karena mereka manusia, hak mereka pun harus dipenuhi," katanya.
Carmi (48), tenaga kerja wanita (TKW) asal Blok Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, saat ini tengah melakukan sejumlah persiapan untuk pulang ke tanah air Indonesia.
Dilansir postingan akun instagram @kbri_riyadh pada Kamis (29/8/2019), 28 Agustus 2019, menjadi hari terindah bagi Ilyas, ayah kandung Carmi mendengar kembali suara anaknya tersebut melalui panggilan video yang dihubungkan oleh Atase Ketenagakerjaan KBRI di Riyadh.
Sampai akhirnya pada bulan Juli 2019, dalam unggahan tersebut, informasi terkait keberadaan Carmi diterima oleh Atase Tenaga Kerja KBRI Riyadh dan langsung melakukan pendekatan ke pemerintah Arab Saudi, dalam hal ini pihak Kepolisian Arab Saudi.
"Alhamdulillah, atas upaya intensif KBRI Riyadh, pada bulan Agustus 2019 keberadaan Carmi terlacak berada di desa Al Amar, Propinsi Gaseem yang berjarak sekitar 400 km dari Riyadh," tulis dalam keterangan unggahan @kbri_riyadh.
Kemudian,Tim Perlindungan Warga KBRI Riyadh segera bergerak menuju lokasi dan mendapati Carmi dalam kondisi fisik yang baik, lalu KBRI Riyadh berhasil melakukan persuasi kepada majikannya, untuk bisa membawa Carmi ke kantor KBRI, lalu diproses kepulangannya atas permintaan orang tuanya.
• Berhasil Ditemukan Setelah 31 Tahun Hilang Kontak, Carmi TKI Cirebon Tiba di Indonesia Pekan Depan
• 8 Tahun Hilang Kontak, Ani TKW Cianjur Ditemukan Tewas di Yordania
• Carmi TKI Cirebon Yang Tak Pulang 31 Tahun Ditemukan, Keluarga Tak Sabar Menanti dan Akan Syukuran
Staff Atase Ketenagakerjaan KBRI Riyadh, Sa'dullah Affandy, mengatakan, Carmi masih dalam perawatan untuk dilakukan kondisi psikologisnya, karena sudah tidak menggunakan bahasa Indonesia dan tidak mengenali orangtuanya.
"Masih menunggu untuk pulang, karena gaji masih belum dibayar," kata Sa'dullah saat dihubungi, Jumat (30/8/2019). (*)