Istri Muda Otaki Pembunuhan
FAKTA TERBARU Pupung Sadili Jago Silat Dihabisi Pakai Racun, Anak Aulia Kesuma Sakit Hati oleh Dana
Utang Rp 10 miliar tersangka AK disebabkan oleh usahanya yang gagal dan perilakunya yang banyak menggunakan kartu kredit.
"Keseharian eksekutor ini petani di daerah Lampung Timur," ungkap Nasriadi.
Seperti diketahui, AK, otak pembunuhan ini menyewa empat eksekutor berinisial AG, ada SG, RD dan AL. Namun pada pelaksanaanya hanya dua eksekutor yang ikut membunuh korban yakni AG dan SG.
• Bunuh Suami dan Anak Tiri Gara-gara Utang, Aulia Kesuma Sempat Mau Bunuh Diri, Kini Mengaku Menyesal
4. Mantan asisten rumah tangga AK
Dijelaskan Nasriadi, dari keempat eksekutor yang disewa AK untuk mengahabisi suami dan anakk tirinya berinisial RD merupakan mantan asisten rumah tangganya.
"RD bekas asisten rumah tangga yang pernah bekerja d tempat dia," katanya.
Motif pembunuhan ini dilatar belakangi persoalan keluarga dan utang-piutang.

5. Tak mampu habisi suami dan anak tirinya sendirian
Adapun alasan AK menyewa keempat eksekutor ini karena merasa tidak mampu untuk menghabisi suami dan anak tirinya sendirian.
"Yang jelas istri tak mungkin melawan suami secara fisik makanya dia menyewa orang untuk membantu melakukan pembunuhan ini," katanya.
Meski begitu, AK mengenal kebiasaan para korban mulai dari minum jus, yoga, hingga suaminya memiliki kemampuan beladiri silat.
Pupung merupakan murid perguruan silat Cimande. Dalam video yang diunggah di akun miliknya, Pupung terlihat berlatih silat dengan sejumlah murid Cimande lainnya.
6. KV sakit hati kepada Dana
Pada saat perencanaan pembunuhan korban Edi Candra Purnama dan Mohamad Adi Pradana alias Dana pun, kata Nasriadi, KV tidak dipaksa ibunya AK.
"Kevin (KV) enggak ada (pemaksaaan) dia juga merasa sakit hati karena merasa terusir dari rumah tersebut. karena Kevin kan ingin tinggal bersama mereka di situ tapi akhirnya karena ketidakcocokan akhirnya Kevin dan adiknya pindah ke apartemen," kata Nasriadi.
Kebencian KV kepada korban Dana pun memang sudah cukup lama terjadi, bahkan kata-kata yang tak pantas sempat tersiar di media sosial.