Setia Mengayuh Sepeda Pergi dan Pulang Kerja, Buruh Rancaekek Lebih Rasakan Manfaatnya
Sudah bekerja di pabrik itu sejak 10 tahun lalu. Selama itu pula, ia masih menggunakan sepeda tanpa pengatur gir untuk berangkat
TRIBUNCIREBON.COM - Alat transportasi sepeda rupanya masih setia digunakan para buruh pabrik di kawasan Rancaekek. Setiap hari mereka mengayuh sepeda berangkat kerja atau pulang ke rumahnya.
Para buruh yang pakai sepeda gowes ini terlihat setiap jam-jam tertentu. Misalnya, pagi, jelang sore dan jelang tengah malam.
Umumnya, di waktu-waktu jam masuk kerja itu, mereka berkelompok. Menggowes menyusuri Jalan Raya Rancaekek Bandung dan masuk ke pabrik.
Sepeda yang digunakan pun beragam. Dari sepeda MTB yang memiliki putaran gir yang bisa diatur hingga sepeda biasa. Penggunanya tidak hanya laki-laki, namun juga buruh perempuan.
• Anak Elza Syarief Murka Ibunya Dihina & Akan Lapor Polisi, Nikita Mirzani Lempar Komentar Pedas
• Emosi Memuncak, Nikita Mirzani Mirzani Ngamuk ke Pengacara Elsa Syarief: Otak Lo Ga Ada ya?
Aktivitas buruh masih menggunakan sepeda ini jadi menarik karena di tempat lain, para buruh ini justru meninggalkan sepeda gowes dan beralih menggunakan sepeda motor. Rupanya, aktivitas menggowes itu bukan pemandangan baru.
"Kalau di sini mah sudah sejak lama buruh pabrik pakai sepeda kalau berangkat dan pulang kerja," ujar Endar (45), buruh pabrik tesktil saat ditemui di Jalan Raya Rancaekek-Bandung, Jumat (30/8).
Ia tinggal di Desa Jelegong Kecamatan Rancaekek. Sudah bekerja di pabrik itu sejak 10 tahun lalu. Selama itu pula, ia masih menggunakan sepeda tanpa pengatur gir untuk berangkat dan pulang kerja.
"Awalnya pakai motor, tapi banyak teman-teman yang pakai sepeda. Jadi mengikuti saja sampai sekarang," ujarnya.
• Begini Kondisi Carmi TKI Indonesia Yang 31 Tahun Hilang Kontak, Belum Pulang Karena Tunggu Ini
• Carmi TKW Asal Cirebon Sudah Tak Bisa Bicara Bahasa Indonesia, Bahasa Cirebon pun Sudah Tak Mengerti
Hal senada dikatakan Erni Fitrianti (35). Sepedanya tanpa pengatur gir. Di bagian depannya terdapat keranjang. Setiap hari sejak lima tahun lalu ia bekerja, ia sudah berganti dua sepeda.
"Awalnya pakai sepeda yang MTB tapi enggak nyaman. Beli lagi sepeda seperti ini," ujarnya yang tinggal di Desa Cangkuang.
Bagi keduanya, menggowes sepeda untuk berangkat kerja sangat bermanfaat. Selain untuk olahraga, juga membawa manfaat materi.
"Bisa menghemat uang juga. Kalau pakai motor kan harus beli bensin," ujar Erni diamini pula oleh Endar.
Ternyata, ada alasan khusus lainnya yang membuat mereka konsisten menggowes. Umumnya, mereka memilih menggowes sepeda untuk menghindari perjalanan jauh menuju pabrik.
• VIDEO- Ibunda Vera Oktaria Ngamuk & Kejar Prada DP: Kamu Bunuh Anakku, Kamu Harus Dihukum Mati!
• Bunuh Suami dan Anak Tiri Gara-gara Utang, Aulia Kesuma Sempat Mau Bunuh Diri, Kini Mengaku Menyesal
Toto (40) warga Rancaekek Kulon mengatakan, jika harus membawa sepeda motor, ia harus memutar lebih dulu untuk menuju tempatnya bekerja. Misalnya, ia tinggal di sekitar Dangdeur, untuk menuju pabriknya, ia harus memutar hingga mendekati Cileunyi.
"Kalau pakai sepeda, bisa jalan pinggir lawan arus dan bisa dibawa nyeberang. Itu sih manfaatnya bawa sepeda," ujar dia. (men)