Papua Memanas, 1 Anggota TNI Tewas, Sepanjang 2019 Sudah Ada 9 TNI/Polri Gugur di Papua

Aksi demo warga Papua menyikapi peristiwa di Surabaya kembali berlangsung di Papua. Kali ini di Kabupaten Deiyai, Rabu

(KONTRIBUTOR KOMPAS TV/ BUDY SETIAWAN)
Aksi blokade jalan oleh masyarakat Papua di Manokwari, terhadap tindakan rasisme yang terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. 

TRIBUNCIREBON.COM - Aksi demo warga Papua menyikapi peristiwa di Surabaya kembali berlangsung di Papua. Kali ini di Kabupaten Deiyai, Rabu (28/8/2019) hari ini.

Unjuk rasa jilid 2 ini berlangsung setelah sebelumnya unjuk rasa yang berakhir rusuh terjadi pada 24 Agustus lalu yang memakan korban.

Unjuk rasa hari ini, satu anggota TNI dikabarkan tewas setelah terkena panah masyarakat. Sementara korban masyarakat belum diketahui.

Sumber di Kodam XVII Cenderawasih yang namanya enggan disebut, membenarkan adanya peritiwa itu.

“Ada anggota Polri dan TNI yang terkena panah, dan yang gugur anggota TNI. Lebih detailnya coba cek Kapendam,” ujar dia.

Menurut informasi kejadian itu berlangsung di Kantor Bupati Deiyai. Ribuan massa menggelar aksi demo sekitar pukul 15.00 WIT.

Aksi massa menjadi anarkis dengan menyerang aparat keamanan. Akibatnya 1 anggota TNI meninggal terkena panah dan 2 anggota TNI dan Polri terluka. Hingga kini dikabarkan kontak senjata masih berlangsung.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Eko Daryanto saat dikonfirmasi belum bersedia mengangkat telepon selulernya.

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal juga tidak bersedia mengangkat telepon selulernya.

Ajakan dialog Panglima TNI

Helikopter milik TNI Angkatan Darat dilaporkan hilang kontak saat melakukan penerbangan dari Oksibil menuju Bandara Sentani. Helikopter tni jenis HA 5138 hilang kontak lima menit setelah terbang dari Oksibil kabupaten pegunungan Bintang Papua.
Helikopter milik TNI Angkatan Darat dilaporkan hilang kontak saat melakukan penerbangan dari Oksibil menuju Bandara Sentani. Helikopter tni jenis HA 5138 hilang kontak lima menit setelah terbang dari Oksibil kabupaten pegunungan Bintang Papua. ((Kompas TV))

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjhajanto mengatakan TNI siap membuka dialog dengan kelompok pemberontak Papua Egianus Kogoya, untuk menghentikan konflik dan menciptakan Papua yang damai dan terus membangun.

Hal itu dikatakan Panglima TNI usai menggelar tatap muka dengan tokoh Papua pada Selasa (27/8/2019) malam di Jayapura guna menyikapi perkembangan situasi Papua.

“Saya ingin berdialog dengan kelompok Egianus Kogoya Cs. Hal itu sudah saya sampaikan kepada pendeta Livinua Biniluk salah seorang tokoh Papua. Supaya kami semua mengetahui dan memahami akar permasalahan,”ujar Panglima.

Dengan mengetahui dan memahami persoalan yang ada, maka akan bisa dicari solusi yang tepat.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved