TAK BIASA, Desa di Indramayu Ini Budidaya Jangkrik, Sebulan Panen Bisa Capai 640 Kilogram Jangkrik

Kabupaten Indramayu rupanya juga memiliki tempat antimainstream tepatnya di Desa Kertasemaya, Kecamatan Kertasemaya

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Budidaya jangkrik di Blok Rengaspayung Desa Kertasemaya, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Selasa (27/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kabupaten Indramayu rupanya juga memiliki tempat antimainstream tepatnya di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.

Desa ini bahkan dijuluki Kampung Jangkrik karena banyaknya peternak jangkrik di desa tersebut.

Sekretaris Desa Kertasemaya, Widi Santosa mengatakan, ada 20 peternak di Desa Kertasemaya yang berprofesi sebagai peternak jangkrik.

"Ternak jangkrik ini adalah salah satu program unggulan pemberdayaan desa pada tahun 2016 lalu," ujar dia saat ditemui Tribuncirebon.com, Selasa (27/8/2019).

Dirinya menceritakan, untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat setempat Desa Kertasemaya awalnya menganggarkan dana sebesar Rp 18 juta yang bersumber dari Dana Desa.

Saat itu, pihak desa memberikan bantuan sebanyak 20 box jangkrik beserta pakan untuk dikelola masyarakat. Seiringnya waktu, sekarang sudah ada kurang lebih 1000 box jangkrik dan menjadikan Desa Kertasemaya sebagai pusat peternak jangkrik di Kabupaten Indramayu.

"Sekarang sudah mandiri, mereka (para peternak) sudah memiliki badan hukum sendiri, mengelola peternakan sendiri," ujar dia.

Widi Santosa mengaku dalam seminggu para pertanak jangkrik di Desa Kertasemaya dapat memanen jangkrik hasil budidaya hingga 160 kilogram.

Budidaya jangkrik di Blok Rengaspayung Desa Kertasemaya, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Selasa (27/8/2019).
Budidaya jangkrik di Blok Rengaspayung Desa Kertasemaya, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Selasa (27/8/2019). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Atau dengan kata lain dalam satu bulan para peternak jangkrik di Desa Kertasemaya dapat menghasilkan panen jangkrik hingga 640 kilogram.

"Satu kilogramnya itu cukup mahal, sekitar Rp 40 ribu, sempat turun yang awalnya itu Rp 55 ribu  per kilogram," ujar dia.

Jangkrik-jangkrik itu nantinya akan dikirim ke distributor-distributor pakan burung untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Sebagai bentuk dukungan, Widi Santosa mengatakan, pihak Desa Kertasemaya melalui Bumdes Sedayu Kertasemaya memfasilitasi para peternak dengan menyediakan kebutuhan, seperti pakan, dan lain-lain secara piutang.

"Para peternak bisa mengambil pakan dulu di Bumdes, nanti setelah panen mereka baru bayar," ujarnya.

Dirinya berharap dengan hadirnya Desa Jangkrik ini menjadi potensi unggulan Desa Kertasemaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam segi peningkatan ekonomi masyarakat. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved