Anjing Rabies Gigit Kemaluan 'Tuannya' Sendiri Secara Brutal, Pria Ini Teriak Kesakitan, Luka Parah
Korban tidak mampu memberi perlawanan kepada anjing, karena mengalami lumpuh di kedua kakinya.
TRIBUNCIREBON.COM - Serangan anjing rabies semakin ganas.
//
Setelah beberapa hari lalu, seekor anjing dengan ganas menggigit hidung seorang kakek di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, kali ini kembali anjing dengan brutal menggigit buah zakar atau buah pelir seorang pria dewasa berusia 19 tahun yang beralamat di Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Korban tidak mampu memberi perlawanan kepada anjing, karena mengalami lumpuh di kedua kakinya.
Keterangan dihimpun pos-kupang.com, Jumat (23/9/2019) menyebutkan seluruh buah zakarnya terkoyak hebat.
Orangtua korban sudah membawa pemuda lajang tersebut ke rabies center untuk mendapatkan penanganan maksimal.
Lukanya dicuci dengan air mengalir dan sabun, diberi vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR).
Meski terluka, pria tersebut disebut tak perlu dilakukan pembedahan lebih lanjut terkait lukanya yang cukup besar.
• VIDEO VIRAL! 2 Anjing Duel Hidup Mati Lawan Ular Kobra Demi Lindungi Bayi Sang Majikan
• 3 Pria Mabuk Culik lalu Perkosa Anjing Milik Devi Secara Bergilir, Anjing Terluka Parah dan Pingsan
Sekretaris komite Rabies Flores-Lembata, dr.Asep Purnama, S.Pd, menegaskan kasus gigitan ini menjadi contoh kasus bahwa anjing peliharaan sendiri secara tiba-tiba menggigit sang pemilik.
“Jangan pernah membiarkan anjing anda tidak di-vaksin rabies. Karena anjing yang tidak divaksin rabies sama dengan teroris, sewaktu-waktu akan menebar ancaman kematian,” imbau Asep Purnama.
Kasus Serupa

Dua orang warga Ngada meninggal dunia diduga karena penyakit rabies. Warga yang meninggal dunia itu terkena gigitan hewan penular rabies (GHPR).
"Yang baru-baru yang meninggal itu digigit oleh Anjing. Meninggal di RSUD Bajawa," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Ngada, Agustinus Naru, Kamis (18/7/2019).
Ia mengatakan yang sudah meninggal dunia itu adalah warga Turekisa umur 10 tahun dan Beapawe berusia 11 tahun dan semuanya berasal dari Kecamatan Golewa Barat.
"Itu Bulan Juli 2019. Meninggal di RSUD Bajawa dan positif rabies," ungkap Agustinus.
• 3 Pria Mabuk Culik lalu Perkosa Anjing Milik Devi Secara Bergilir, Anjing Terluka Parah dan Pingsan
• Mabuk, 3 Pria India Culik dan Perkosa Anjing Tetangga secara Bergiliran Hingga Luka Parah
Gencar Sosialisasi
Ia mengaku sejak awal sebelum terjadi kasus kematian, pihaknya melakukan sosialisasi tentang bahaya penyakit rabies.
Ia mengatakan selama ini ketika ada kegiatan bersama lintas sektor disetiap Puskesmas wajib sampaikan pesan untuk waspada rabies. Warga diminta untuk mewajibkan untuk vaksin hewan peliharaannya.
"Kami gencar turun. Semua Kades dan Camat bahas soal rabies. Saya himbau kepada mereka untuk sampaikan kepada warga agar anjing, kucing, kera atau monyet dikandangkan diikat dan diberi vaksin," ungkapnya.
Ia mengatakan pedoman penanganan jika terkena Gigitan Hewan Penular rabies (GHPR) langsung dicuci dengan air bersih dan yang sedang mengalir pakai sabun.
Selain itu, wajib menggunakan sabun atau deterjen hingga 15 menit. Setelah itu wajib diberi betadin dan penanganan lanjutan di Fasilitas Kesehatan.
"Gunakan sabun pasca digigit Hewan Penular rabies. Cuci luka dengan air yang mengalir selama 15 menit. Kalau terpapar dengan virus maka akan hilang lewat air yang mengalir itu. Fungsi sabun untuk membersihkan kuman. Dan selanjutnya gunakan betadin. Lalu ke faskes untuk dapatkan pelayanan selanjutnya dan mendapatkan Vaksin Anti rabies di Dinkes Ngada," ujarnya.