Mayat Sofyan Dibuang & Ditemukan Sudah Jadi Tengkorak, Begini Pengakuan Kesadisan Pembunuhnya

Mayat Sofyan Dibuang & Ditemukan Sudah Jadi Tengkorak, Begini Pengakuan Kesadisan Pembunuhnya

Tribun Sumsel
Akbar, otak pelaku pembunuhan dan perampokan supir taksi online di Palembang (Kiri) Tulang belulang yang diduga jasad Sofyan yang ditemukan petugas di wilayah Muara Lakitan Mura (Kanan) 

TRIBUNCIREBON.COM- Akbar, otak perampokan dan pembunuhan driver online Sofyan mengaku dicekam rasa ketakutan selama dirinya buron.

Sofyan (43), sopir taksol online (taksol) dari Grabcar yang dinyatakan hilang, dipastikan Sofyan menjadi korban kasus perampokan disertai pembunuhan.

Kepastian ini setelah petugas Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, berhasil menangkap satu orang pelaku yakni Akbar Al Farizi (34).

Diketahui Akbar salah satu pelaku perampokan taksol ditangkap di kawasan Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten Muratara.

Gadis Ini Dipaksa Layani Ayah Berhubungan Badan Selama 10 Tahun, Sang Ibu Malah Sediakan Kontrasepsi

Frans (16) dan Acun (21), keduanya mengenakan pakaian tahanan warna orange ketika menjalani adegan membuang mayat korban Sofyan saat rekontruksi yang digelar di Mapolda Sumsel, Selasa (20/11/2018)
Frans (16) dan Acun (21), keduanya mengenakan pakaian tahanan warna orange ketika menjalani adegan membuang mayat korban Sofyan saat rekontruksi yang digelar di Mapolda Sumsel, Selasa (20/11/2018) ((SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA))

Akbar mengakui, pembunuhan terhadap Driver Online Sofyan memang bukan lah unsur kesengajaan, dia dan rekan-rekannya tidak bermaksud membunuh korban.

Namun kemudian, saat beraksi ternyata dua temannya Fr dan Acuandra justru mencekik leher korban hingga tewas.

Namun dari pengakuan ini terungkap, jika Akbar duduk disamping korban yang sudah tahu jika driver online sofyan tercekik mati.

Dituding Telantarkan Anaknya, Nikita Mirzani Menangis Pilu Ceritakan Saat Hamil Anak Sajad Ukra

Tetapi dengan santai Akbar justru mengambil alih menjadi supir dan membawa mobil berikut Sofyan yang sudah tak bernyawa.

Wajar jika kemudian Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adi Negara geram dan menganggap kawanan perampok ini tidak segan-segan menghabisi korbannya.

Berikut cerita kesadisan otak perampokan driver online yang dihukum mati di Palembang dirangkum Sripoku.com dari wartawan di lapangan.

Upacara Penurunan Bendera Tali Bendera Tersangkut, Pemuda Ini Langsung Lari Panjat Tiang Bendera

Kronologi Awal Perampokan dan Pembunuhan Supir Taksi Online Sofyan

Berdasarkan keterangan pelaku yang ditangkap petugas, korban Sofyan dieksekusi saat kondisinya masih menyetir.

Ketika itu Sofyan sudah sampai ditujuan untuk mengantar kawanan pelaku di kawasan arah bandara dan jumlah pelaku diketahui ada empat orang.

Kawanan pelaku diketahui memang sengaja memesan GrabCar menggunakan akun seorang perempuan yang tidak mereka kenal.

Setelah GrabCar berhasil diorder dari SPBU KM 4,5 dengan tujuan KFC bandara keempatnya pun menaiki mobil korban.

Sering Muncul Jerawat di Bibir? Ini Penyebabnya dan Cara Mengatasinya

Diketahui satu pelaku duduk di depan dan tiga pelaku lainnya duduk di bangku tengah.

Sampai ditujuan KFC simpang bandara, pelaku yang duduk di depan menarik tangan kanan dan pelaku lainnya ada yang mencekik dan memegang kaki korban. Serta satu pelaku lainnya keluar dari mobil yang perannya mengawasi lokasi sekitar.

Setelah korban meninggal dunia, kawanan pelaku membawa mobil korban ke menuju Muratara.

Gadis Ini Dibunuh Usai Disetubuhi Pacarnya, Tolak Layani 2 Temannya, Mayatnya Ditemukan di Karung

Diketahui jasad korban Sofyan dibuang di kawasan perkebunan sawit yang lokasi daerahnya belum bisa dipastikan.

Di tengah perjalanan, diketahui mobil korban kehabisan bensin dan pelaku sempat menjual ponsel korban.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara membenarkan bahwa korban Sofyan dihabisi kawanan pelaku secara sadis.

Bahkan empat pelaku berbagi peran dalam mengeksekusi korban Sofyan.

Dari keterangan sementara, empat pelaku berbagi peran dengan memegangi tangan dan kaki korban ketika mengeksekusi Sofyan.

"Sama seperti kasus sebelumnya, ada yang pegang kaki, tangan dan ada yang mencekik leher. Kemudian mayat korban dibuang dan masih dalam pencarian petugas," ujar Zulkarnain.

Diberitakan sebelumnya, Sofyan (43) yang tercatat sebagai warga Sukawinatan Lorong Asoka RT 54 RW 07 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Palembang, dikabarkan hilang usai mengantarkan penumpang ke arah KFC Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, sejak Senin (29/10/2018).

Gadis Ini Dibunuh Usai Disetubuhi Pacarnya, Tolak Layani 2 Temannya, Mayatnya Ditemukan di Karung

Hilangnya Sofyan pun berdasarkan keterangan Fitriani (32) yang merupakan istri Sofyan yang membuat laporan di SPKT Mapolda Sumsel, Selasa (30/10/2018). Diketahui dari rekan-rekan sesama sopir taksol, Sofyan yang merupakan sopir taksol dari Grabcar, terakhir terpantau di arah Kawasan Betung Banyuasin.

Tak Sengaja Habisi Nyawa Sofyan

Melansir Tribunsumsel.com, Akbar mengaku dia dan ketiga rekannya yang lain tidak sengaja membunuh Sofyan saat akan merampok korban.

"Itu tidak sengaja, pokoknya kami datang ke Palembang intinya mau cari uang. Tapi bukan untuk merampok driver online. Tapi misalnya ada motor orang yang lengah bisa kami ambil,"ucap Akbar saat ditemui di mapolda Sumsel, Rabu (21/8/2019).

Akbar Bantah Otak Perampokan

Dikatakan Akbar, niat untuk merampok di kota Palembang muncul dari inisiatifnya bersama Ridwan alias Redho (42) yang sebelumnya sudah tertangkap dan dijatuhi vonis hukuman mati oleh hakim pengadilan negeri kelas 1 A khusus kota Palembang.

Pria Gondrong Bongkar Identitas 4 Peneror Ruben Saat Live TV, Ruben Onsu Kaget: Jangan Di Sini Dong

Tak hanya itu, rekannya yang lain yakni Acuandra alias Acun (21) yang sebelumnya juga divonis mati dan Franata alias fran (16) yang divonis 10 bulan, dikatakan Akbar sangat menerima dengan baik ajakan untuk melakukan aksi perampokan.

"Memang berencana untuk merampok, jadi tiga teman saya yang lain mau sama mau untuk merampok. Kalau memang tidak mau, pasti tidak akan jadi,"ujarnya.

Hilang Sasaran dan Alihkan kepada Driver Online

Dikatakan Akbar, mereka sempat mencoba melakukan aksi perampokan namun gagal.

Mereka juga kehabisan uang untuk pulang sehingga muncullah niatan jahat untuk merampok driver taksi online.

Habis Garut Muncul Video Syur Bandung, Disebar Melalui Instagram, Pelaku Diduga Sakit Hati

Namun ditengah perjalanan, tindakan mereka justru membuat nyawa korbannya yakni Sofyan melayang.

"Korban dicekik oleh Redho dan Pran. Saya posisinya di samping driver. Kemudian saya langsung pindah posisi dan ambil alih kendali sopir,"ujarnya.

Buang Jenazah Korban dan Kebagian Uang Penjualan Mobil Rp5,3 Juta

Setelah ketiga rekannya membuang jenazah Sofyan di kawasan Kecamatan Lakitan, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, Akbar yang saat itu mengaku duduk di kursi sopir langsung tancap gas dan menuju ke rumah Fran yang berada di sungai Lanang.

Mereka bersepakat untuk menjual mobil milik korban dan didapatlah hasil sebesar Rp.23 juta.

Sebelum Kena Tilang, Yuk Perpanjang SIM Anda Warga Indramayu, Nih Lokasi SIM Kelilingnya Hari Ini

"Saya menerima Rp5,3 juta. Selebihnya dibagi-bagi sama yang lain,"ucapnya.

Berpindah-Pindah dan Dicekam Ketakutan

Selama hampir sepuluh bulan buron, Akbar Al Farizi (34) mengaku sempat berpindah-pindah tempat dan bekerja serabutan.

Dia mengaku selalu memilih tinggal di pondok kecil di tengah kebun saat masih buron.

"Dalam pelarian saya pernah tinggal di Tanjung Lengkayang muara dua. Sampai disana saya bersembunyi di pondok kebun di wilayah itu. Terus lari lagi sampai di Kisam Muara Dua. Disana saya kerja serabutan di kebun kopi,"ungkapnya.

Dalam masa pelariannya itu, Akbar mengaku sempat ada niat untuk melarikan diri.

V, Pemeran di Video Vina Garut Ngaku Dipaksa Layani 3 Pria Sekaligus: Kepaksa Seperti Menikmati

Takut Ditembak Mati

Namun hal itu urung dilakukannya setelah mendengar saran dari orang-orang yang berada di sekitarnya.

"Soalnya saya dengar omongan ibu dan orang-orang lain, katanya kalau tertangkap saya akan akan ditembak mati. Jadi saya takut untuk menyerahkan diri,"ujarnya.

Terkait vonis hukuman mati yang dijatuhkan pada dua temannya yakni Ridwan alias Rido (42) dan Acuandra alias Acun (21), Akbar mengaku tidak mengetahui akan hal tersebut.

"Namanya juga di dusun (kampung), jadi tidak ada handphone atau sinyal atau lain-lain,"ujarnya.

Minta Maaf kepada Keluarga Korban

Akbar juga menyampaikan permintaan maafnya pada keluarga korban.

"Saya menyampaikan ke keluarga korban memang saya salah, saya khilaf, saya minta maaf,"ujarnya.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Mayat Sofyan Dibuang, Cerita Kesadisan Otak Perampok Driver Online yang Dihukum Mati di Palembang, https://palembang.tribunnews.com/2019/08/22/mayat-sofyan-dibuang-cerita-kesadisan-otak-perampok-driver-online-yang-dihukum-mati-di-palembang?page=all.

Editor: Welly Hadinata

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved