VIDEO VIRAL Oknum Polisi Tampar & Tendang Anggotanya dan TNI, Ternyata Begini Akhirnya
Beredar luas video arogansi seorang oknum anggota kepolisian, yang diketahui ternyata seorang Kapolsek
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNCIREBON.COM - Beredar luas video arogansi seorang oknum anggota kepolisian, yang disebut-sebut seorang Kapolsek di wilayah Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dalam video yang beredar ini kejadian terjadi sewaktu acara upacara (apel) 17 Agustus.
Kapolsek tersebut saat upacara berlaku sebagai instruksi upacara (Irup). Dia terlihat marah-marah dan memarahi seluruh anggota upacara. Tak hanya itu, Kapolsek ini pun terlihat tiba-tiba menampar dan menendang anak buahnya yang merupakan anggota polsek dan juga menampar serta menendang salah satu anggota TNI dari Koramil setempat.
Tak sampai di situ, Kapolsek itu sempat berteriak-teriak meminta pelatih anggota yang telah melatih upacara itu untuk hadir, dan kemudian seorang Danramil setempat datang yang akhirnya berujung pada perkelahian di tengah lapangan upacara.
Dalam video yang berdurasi 2 menit 15 detik ini, Kapolsek tersebut menegur para anggota upacara.
"Kenapa ketawa-ketawa? Gak ada ketawa-ketawa" kata Kapolsek.
"Selama 1 bulan latihan hanya kaya gini?
Ini Hasilnya?" lanjutnya.
Lalu, polisi itu pun menghampiri anggota polisi yang merupakan anak buahnya serta anggota TNI sambil berkata:
"Kau, apa yang sudah diberikan?"
• Ibu Kandung Mahasiswa Pembakar Polisi Minta Anaknya Dihukum Seringan-ringannya
• Terkini Kasus Video Vina Garut 3 Lawan 1, Polisi Buru Pembeli dan Penikmat Video Adegan Asusila
• Siswi SMA Ini Tak Tahan Digoda Guru Honorer, Akhirnya Berhubungan Badan di Kosan, Lapor Ke Polisi
• Video Vina Garut Masih Diminati Harga Rp 50 Ribu, Polisi Kini Buru Penjual & Pembeli Lewat Twitter
"Kamu ini lagi, apa kaya gini? kompak kurang".
Dia pun ketika itu langsung menendang keduanya.
Selanjutnya, adegan perkelahian dengan Danramil pun terekam pada waktu di durasi 2 menit 4 detik.
Ternyata Prank
Ternyata adegan-adegan itu bukanlah yang sesungguhnya, melainkan adegan lucu-lucuan/canda atau prank.
Peristiwa itu bukan terjadi di Ende, melainkan di Atu Lintang, Kabupaten Aceh Tengah. Video prank itu terjadi pada saat HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia, Sabtu (17/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIB. Hari itu bersamaan dengan ulang tahun Camat Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah, Hermansyah SStp.
Dalam video seolah-olah terjadi tindak kekerasan dari Kapolsubsektor Atu Lintang Polres Aceh Tengah, Ipda Feri, kepada anggota TNI Babinsa Ramil 08/Atu Lintang Kodim 0106, Kopda Juliadi, dan anggota Polsubsektor Atu Lintang Polres Aceh Tengah, Bripda Arami Rudi Ara.
Sebelum pelaksanaan, telah ada kesepakatan antara Kapolsubsektor Atu Lintang Ipda Feri, untuk membuat surprise atau kejutan yang ditujukan untuk Bapak Camat Atu Lintang , Hermansyah dan anak-anak Paskib di Kec. Atu Lintang kab. Aceh Tengah.
Berikut penjelasan dari Kapolres Aceh Tengah yang disampaikan kepada Kabid Humas Polda Aceh terkait video prank tersebut.
Pada hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2019 sekira pukul 11.00 wib , Telah terjadi penyebaran , viral dan prank video yang bergurau / bercanda pada saat Hut Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 bersamaan Ulang Tahun Camat Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah ( Hermansyah S.Stp ) yang mengandung kekerasan terhadap anggota TNI Babinsa Ramil 08 / Atu Lintang Kodim 0106 ( Kopda Juliadi ) dan Polsubsektor Atu Lintang Polres Aceh Tengah Bripda Arami Rudi Ara.
Sehubungan dengan pelaksanaan video , sebelum pelakanaan telah adanya kesepakatan antara Kapolsubsektor Atu Lintang Polres Aceh Tengah ( Ipda Feri ) , Merencanakan membuat Surprise/Kejutan yang ditujukan untuk Bapak Camat Atu Lintang , Hermansyah dan anak-anak Paskib di Kec. Atu Lintang kab. Aceh Tengah.
Pada saat itu tersusunlah rencana adanya Tindakan fisik yang dilakukan Ipda feri Kapolsubsektor Atu Lintang Polres Aceh Tengah terhadap dua orang Instruktur/Pelatih Paskib Kec. Atu Lintang dengan alasan Pelaksanaan Paskib kec. Atu lintang tidak maksimal ,yang menyebabkan Kapolsubsektor Atu Lintang Polres Aceh Tengah kecewa dan melakukan tindakan fisik terhadap kedua Instruktur/Pelatih Paskib Kec. Atu Lintang di depan anak-anak Paskib Kec. Atu Lintang Kapospol.
Ipda Feri dgn pura pura marah menampar dan menendang bagian perut dari Briptu Arami dan Kopda Juliadi) dengan tambahan tindakan lain berupa Push Up serta adanya ketidakterimaan dari salah satu atasan TNI dalam hal ini Serda Raswan atas tindakan fisik terhadap anggotanya Kopda Juliadi. Sehingga diakhir moment menyebabkan terjadinya keributan/perkelahian antara Serda Raswan dengan Kapospol Atu Lintang (Perkelahian antara TNI dan Polri).
Pada tanggal 17 Agustus 2019 selesai pelaksanaan Upacara Pengibaran Bendera dalam Rangka HUT RI ke 74 di Wil Kec. Atu Lintang Kab. Aceh Tengah rencana yang sebelumnya telah disusun dilaksanakan sesuai dengan perencaanaan awal.
Namun video tsb ada yg sudah dipotong sehingga yang muncul adanya perkelahian antara Polri dengan TNI.
Kasus polisi tembak polisi
Brigadir Kepala RE tewas diduga ditembak sesama anggota polisi, Brigadir RT, ddi Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019) pukul 20.50 WIB.
Bripka Rahmat tewas dengan tubuh dilubangi 7 peluru dari senjata yang dipakai Brigadir Rangga.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, peristiwa penembakan di Polsek Cimanggis diduga disebabkan oleh seorang anggota polisi yang terpancing emosi.
Anggota polisi berpangkat Brigadir dengan inisial RT emosi lantaran rekannya, Bripka RE menolak permintaannya dengan nada kasar. Keduanya tengah menangani kasus tawuran.
Awalnya, Bripka RE mengamankan seorang pelaku berinisial FZ dengan barang bukti senjata tajam. Tak lama, orangtua FZ datang ke kantor Polsek Cimanggis didampingi Brigadir RT dan Brigadir R.
Kedua polisi yang datang bersama orangtua FZ meminta Bripka RE untuk melepaskah FZ.
"Mereka meminta FZ dibebaskan, namun ditolak oleh Bripka RE," kata Argo saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.
Brigadir RT merasa penolakan yang disampaikan Bripka RE bernada kasar. Tak terima dengan perlakuan tersebut, Brigadir RT kemudian pergi menuju ruangan lainnya yang bersebelahan dengan ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis. Ia mengambil sebuah senjata api jenis HS 9.
"Lalu, dia (Brigadir RT) menembak Bripka RE sebanyak tujuh kali tembakan pada bagian dada, leher, paha, dan perut," ungkap Argo.
Ternyata Brigadir Rangga menghabisi nyawa Bripka Rahmat dengan senjata api jenis HS 9. Dilansir dari wartakotalive.com (Grup Tribun Manado), senjata api yang digunakan Brigadir RT menghabisi nyawa Bripka RE adalah HS-9, senapan genggam semi otomatis kaliber 9 milimeter yang merupakan senjata standar anggota Polri.
Pistol ini masuk kategori Semi-Automatic atau orang kita menyebutnya dengan istilah Pistol FN.
Umumnya berbentuk sudut kotak dengan laras berada di dalam sebuah bagian yang dapat maju-mundur yang disebut slide.
Peluru atau amunisi ditempat di dalam sebuah magazen yang berada di dalam genggaman / grip pistol.
Pistol semi-otomatis yang banyak beredar memiliki kaliber 9 mm, baik yang digunakan oleh Pihak Berwenang maupun di kalangan militer di medan tempur.
Senjata HS-9 telah digunakan di jajaran Korps Brimob Polri untuk memperkuat persenjataan unit khusus mereka, seperti unit CRT (crisis response team) lawan teror dan unit GAG (Gerilya anti Gerilya) dan penugasan Internasional Polri di PBB dalam misi Formed Police Unit (FPU) di Sudan.
Menurut situs Polisi Tactica, HS Produkt merupakan pabrikan Pistol Semi Otomatis HS-9. Pada tahun 1991 IM Metal didirikan sebagai perusahaan yang berkantor di kota Ozalj, Kroasia, sekitar 50 kilometer barat daya ibukota Zagreb, dan fasilitas manufakturnya direlokasi ke Karlovac pada tahun 2000.
Pendiri HS Produkt adalah Ivan Žabčić dan Marko Vuković, keduanya adalah insinyur mekanik. Vuković adalah perancang utama di balik sebagian besar produk senjata sedangkan Vuković merupakan ahli senjata yang memiliki pengalaman tempur sebagai veteran Perang Kemerdekaan Kroasia.
Menyusul keberhasilan pistol HS 2000 di pasar dunia, perusahaan mengubah namanya menjadi HS Produkt. Pada pertengahan 2001, HS Produkt menjalin kontrak jangka panjang dengan perusahaan Amerika, Springfield Inc. (Springfield Inc merupakan pemasok senjata, Polisi AS, militer, FBI dengan berbagai produknya termasuk handgun HS Produkt).
Sejak awal kerja sama tersebut, HS Produkt telah mencatat pertumbuhan penjualan senjata tertinggi di dunia. HS Produkt mengekspor 95% produknya ke pasar AS dan menjadi senjata pistol favorit di AS pada tahun 2003, 2006, 2009 dan 2013. (*)