Tak Kuasa Lihat Reka Adegan Pembunuhan Amelia, Keluarga Emosi dan Teriaki Pelaku Hukum Mati

Pihak keluarga menyaksikan rangkaian reka adegan pembunuhan gadis cantik lulusan IPB, Amelia Ulfa Supandi (22). Reka adegan dilakukan

Tribun Jabar/Ferri Amiril
Pembunuh gadis cantik IPB saat lakukan reka adegan di dalam angkot 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Pihak keluarga menyaksikan rangkaian reka adegan pembunuhan gadis cantik lulusan IPB, Amelia Ulfa Supandi (22). Reka adegan dilakukan di wilayah Sukaraja dan Cibeureum, Sukabumi.

Sepintas terlihat emosi yang dikeluarkan oleh pihak keluarga melihat pelaku melakukan adegan satu persatu. Tak kuasa menahan sedih, pihak keluarga pun mengeluarkan air mata terkenang almarhumah Amelia yang saleha.

Hadir terlihat paman korban, Gunalan (45), yang melihat reka adegan dari jarak yang cukup dekat. Melihat reka adegan yang dinilai tak berperikemanusiaan, pihak keluarga meminta pelaku dihukum mati.

Sopir pembunuh gadis cantik IPB lakukan 22 reka adegan
Sopir pembunuh gadis cantik IPB lakukan 22 reka adegan (Tribun Jabar/Ferri Amiril)

"Setelah melihat rentetan rekonstruksi saya melihat tindakan pelaku ini sangat tidak berperikemanusiaan, maka saya mohon kepada hakim dan jaksa agar menghukum seberat-beratnya," kata Gunalan.

Beberapa kali Gunalan mengatakan agar pelaku dihukum mati. Obrolannya sedikit parau tak kuasa menahan sedih bercampur emosi kepada pelaku.

"Saya minta pelaku dihukum mati, hukum mati, hukum mati, anak kami Amelia itu anak saleh dan anak baik tak pantas diperlakukan seperti ini," ujar Gunalan.

22 Adegan Diperagakan Sopir Pembunuh Gadis Cantik IPB di Dua Lokasi, Pihak Keluarga Lihat Langsung

TEKA-TEKI Pembunuhan Gadis Cantik Lulusan D3 IPB Terkuak, Pelakunya Sopir Angkot, Tak Saling Kenal

Polisi Ciduk Pelaku yang Membunuh Gadis Cantik Lulusan D3 IPB, Sempat Melawan, Kakinya pun Ditembak

Kapolresta Sukabumi, AKBP Susatyo Purnomo Condro, mengatakan, jajaran Polres Sukabumi Kota melaksanakan rekonstruksi 22 adegan di mana tujuannya adalah untuk mencocokkan dan melihat penyesuaian berbagai alat bukti dan keterangan saksi termasuk hasil autopsi.

"Kami adakan reka adegan di lokasi yang menjadi tempat perbuatan pelaku menghabisi dan melakukan asusila, lalu TKP kedua tersangka membuang jasad korban," ujar Susatyo.

Ia mengatakan, pada reka adegan pihak keluarga melihat langsung rangkaian perbuatan tersangka melakukan pembunuhan.

"Kami berharap rangkaian penyidikan menguatkan persidangan. Perbuatan rangkaian masih tetap pelaku tunggal jadi kami harus menguatkan alat bukti," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved