Sepatu Sudah Robek, Mau Ganti Baru Kata Nenek Disuruh Sabar Dulu

Itulah potret yang dialami oleh ratusan bocah yatim-piatu dan kurang mampu di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Editor: Machmud Mubarok
KOMPAS.com/HAMZAH ARFAH
Sepatu baru yang membuat para anak yatim-piatu dan kurang mampu di Lamongan, Jawa Timur, tersenyum. 

Dirikan rumah singgah

Selain pembagian sebanyak 160 pasang sepatu kepada anak yatim-piatu dan kurang mampu, Komunitas Berkas pimpinan Aipda Purnomo juga meresmikan rumah singgah di Desa Nguwok, Kecamatan Modo, Lamongan, Kamis (8/8/2019).

Bangunan seluas 9x5 meter ini, bakal difungsikan sebagaimana layaknya 'panti asuhan mini' yang menampung anak yatim-piatu dan kurang mampu, yang tak lagi memiliki tempat tinggal.

"Untuk kapasitas, saya kira bisa menampung sampai 25-an anak. Tapi sekarang baru ada sekitar 21 anak yang sudah memastikan bakal tinggal," ujar Purnomo. 

Kisah Jodi, Bocah yang Bersekolah Pakai Baju Kotor, Kaget Ketika Disuapi Makan Ayam: Ini Apa? Enak

Jodi Baru Pertama Kali Makan Daging Ayam, Terungkap Saat Disuapi Ibu Guru: Bu Guru Ini Apa? Enak

Tak lupa, Purnomo dan para anggota Komunitas Berkas tetap menitikberatkan kepada pendidikan bagi anak yatim-piatu dan kurang mampu tersebut selama menghuni rumah singgah yang mereka dirikan.

"Untuk sekolahnya, kami sudah jalin kerja sama dengan beberapa sekolah di dekat sini, mulai TK, SD, hingga SMA, supaya mereka bisa tetap sekolah. Selain itu, kami juga akan didik mereka dengan ajaran agama supaya tidak terjerumus dalam hal-hal negatif," ucap dia.

Anak yatim-piatu dan kurang mampu yang akan tinggal di rumah singgah nantinya, juga bakal dirawat dan diasuh oleh anggota Berkas. Termasuk, mengenai kecukupan mereka untuk kebutuhan mereka sehari-hari.

"Alhamdulillah sumbangan dari anggota Berkas sudah mulai rutin berjalan, para donatur juga semakin banyak pula yang ingin menyumbang. Sedang saya pribadi, selain menyisihkan uang dari gaji, juga ada usaha sampingan dari jualan pohon bidara untuk membantu mereka," kata dia.

Kisah KH Maimun Zubair Didatangi Rasulullah SAW dalam Mimpi Titip Dzurriyahnya Mondok

10 Fakta KH Maimun Zubair, Dari Pernah Mimpi Bertemu Rasullullah SAW Hingga Tahu Kapan Dirinya Wafat

Purnomo mengaku, sumbangan dari anggota, donatur, serta hasil jualan pohon bidara itulah yang kemudian dikelola untuk memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan.

Selain untuk membelikan sepatu baru anak yatim-piatu dan kurang mampu, anggota Berkas juga kerap melakukan aktivitas sosial lain, seperti bagi-bagi nasi bungkus setiap Jumat kepada yang kurang mampu serta membantu mereka yang tertimpa musibah.

Purnomo juga berharap, apa yang dilakukan oleh pihaknya dapat membantu meringankan beban bagi mereka yang membutuhkan. Sekaligus, menjadi role model bagi berdirinya komunitas-komunitas sosial baru di Lamongan dan sekitarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Sudah Tiga Tahun Sepatu Saya Tidak Ganti, Bapak Tak Punya Uang"", https://regional.kompas.com/read/2019/08/09/17005481/sudah-tiga-tahun-sepatu-saya-tidak-ganti-bapak-tak-punya-uang?page=all.
Penulis : Kontributor Gresik, Hamzah Arfah
Editor : Khairina

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved