Pemadaman Listrik Yang Berlangsung Lama Ternyata Pernah Terjadi 14 Tahun Lalu, Lebih Parah Mana Ya?
Kemarin mati listrik berlangsung di sebagian Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Mati total berlangsung di Jakarta dan Banten.
TRIBUNCIREBON.COM - Padamnya listrik hari Minggu (4/8/2019) bisa jadi merupakan yang terparah dalam sejarah PLN.
Kemungkinan itu muncul kalau dibandingkan padam listrik kemarin dengan mati listrik pada 18 Agustus 2005 silam.
Kemarin mati listrik berlangsung di sebagian Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Mati total berlangsung di Jakarta dan Banten.
Dalam hitungan kasar, mati listrik tersebut bermula pada sekitar pukul 11.50 WIB. Lalu, PLN mengklaim listrik mulai menyala kembali sekitar pukul 16.30 WIB. Itu berarti mati listrik Minggu, 4 Agustus 2019, berlangsung selama sekitar empat setengah jam.
Mari kita bandingkan kejadian tersebut dengan "bencana" serupa pada 2005 silam. Mungkin sudah banyak orang yang lupa bahwa empat belas tahun silam pernah terjadi mati listrik parah.
Selama ini orang mengenang peristiwa padam listrik yang berlangsung pada 18 Agustus 2005 sebagai bencana listrik terburuk, dilihat dari jumlah orang yang terdampak. Waktu itu listrik mati total di Jakarta dan Banten dengan durasi selama 3 jam.
Selain itu, terdapat pula pemadaman di sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Mati listrik kala itu juga terjadi akibat kerusakan SUTET, persisnya jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Jawa-Bali.
Peristiwa mati listrik 14 tahun silam itu dimulai pada sekitar pukul 08.59 WIB 18 Agustus 2005. Saat itu operasi PLTU Suralaya unit 6 dan 7 terhenti, sehingga sistem kekurangan pasokan sebesar 1.200 megawatt.
Sumber di Wikipedia mencatat, untuk mengembalikan sistem ke kondisi normal PLN menggunakan PLTA Saguling, PLTA Cirata, dan PLTGU Muara Tawar yang biasanya baru beroperasi saat beban puncak.
Akibat pengoperasian ketiga pembangkit tersebut, aliran daya pada SUTET 500 KV Saguling-Cibinong menjadi semakin besar, mendekati batas aman 2.000 Ampere.
• Buntut Mati Listrik Seharian di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, Jokowi Langsung Datangi Kantor PLN
• Listrik Padam Seharian di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, Sebagian Baru Nyala Tadi Subuh
Kemudian pada pukul 10.23 WIB, tiba-tiba SUTET Saguling-Cibinong terbuka sehingga sistem Jawa-Bali terpisah dua bagian.
Gangguan ini mengakibatkan beberapa unit pembangkit besar lepas dari jaringan, yakni PLTU Paiton unit 7 dan 8 serta enam unit PLTU Suralaya. Jaringan yang terganggu adalah jalur Cilegon-Cibinong-Saguling.
Jaringan tersebut merupakan satu-satunya jaringan penghubung daya dari PLTU Paiton di Jawa Timur ke Jawa Barat. Sebelumnya, pada September 2002, jalur yang sama pernah terganggu dan menyebabkan listrik mati selama dua hari.
Hingga sekitar tiga jam setelah awal kejadian, baru sekitar 45 persen daya listrik yang pulih. Saat itu PLN memperkirakan sekitar 3,2 juta pelanggan terkena pemadaman total, terutama di daerah Jakarta dan Banten.
Sebanyak 42 perjalanan kereta rel listrik (KRL) rute Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi dibatalkan, dan 26 KRL yang sedang beroperasi tertahan di beberapa perlintasan.
Di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta gangguan listrik berlangsung sekitar empat jam dan menyebabkan 15 penerbangan tertunda. Beberapa rumah sakit besar terpaksa menunda jadwal operasi, dan rumah sakit kecil tidak dapat menerima pasien.
Hal itu mengacu pada kejadian blackout aliran listrik di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang terjadi melebihi 10 jam. Padamnya aliran listrik serentak hanya karena adanya gangguan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran-Pemalang pada sirkuit 1 dan 2.
Direktur Pengadaan Strategi 2 PT PLN, Djoko R Abumanan, mengatakan kompensasi diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017 tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya Yang Terkait dengan Penyaluran Tenaga Listrik Oleh PT PLN (Persero).
"Tingkat mutu pelayanan (TMP) nanti kita hitung. Memang ada Permen yang mengatur, bahwa kewajiban PLN apabila nanti dihitung TMP-nya lebih dari standar yang ada, maka kami akan memberikan kompensasi," ungkap Djoko kepada KONTAN, Minggu (4/8/2019).
Hashtag #terimakasihpln jadi trending topic sejak semalam. Hampir 8 jam lebih masyarakat di beberapa area di Jakarta, sebagian Jawa Barat, Banten, dan sebagian Jawa Tengah mengalami pemadaman listrik. Alhasil, aktivitas masyarakat benar-benar lumpuh.
Jakarta tampak gelap gulita saat Magrib menjelang. Di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, misalnya, sinar lampu hanya terlihat dari sejumlah supermarket ritel dan apartemen.
PLN mengatakan, padamnya listrik tersebut akibat gangguan gas turbin 1 sampai 6 di Suralaya dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin di Cilegon.
PLN mengungkapkan bahwa listrik padam ini terjadi karena gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan. Meski demikian, tak ada satu pun masyarakat yang mengira pemadaman listrik akan berlangsung selama 8jam lebih. Di dunia maya, respon masyarakat pun beragam.
Hashtag #terimakasihpln pun menjadi trending topic sejak tadi malam, Minggu (4/8/2019). Hashtag ini menjadi ajang apresiasi, curhat, informasi, sekaligus sindiran bagi perusahaan milik BUMN tersebut.
Ada yang serius, ada juga yang bikin tersenyum.
Seperti apa reaksi warganet? Berikut beberapa di antaranya:
@titisyarif:

Terharu liat bapak2 ini yg berani bngt demi keluarga mencari nafkah dan demi menerangi banyak tempat.. beliau2 berani naik di atas ketinggian seperti itu.. terimakasih untuk segenap karyawan @pln_123
#terimakasihpln
@alfiansarumaha
#terimakasihpln atas earth hour 7 jamnya..
@HansKeles
#terimakasihpln yang telah memberikan kesempatan kepada anax jaman now untuk merasakan suasana jaman old.
@Afi_fiafi
#terimakasihpln berkat #matilampu, ngobrol jadi intens sama keluarga tanpa penghalang gadget
@maulitafajrin
#matilampu + LDR + BRANTEM + SINYAL HILANG + HP LOW = HUBUNGAN ADEM AYEM
@Andryadamson
Baru nyadar, dari 6 jam #matilampu, 2 jam terakhir tadi adalah 2 jam yang menyenangkan.
Tanpa sinyal HP, tanpa TV, tanpa internet. Hanya pisang goreng dan teh hangat, Semua jadi akrab di depan lilin. #terimakasihpln terimakasih PLN
#terimakasihpln
@gryandawahyu
orang di pulau jawa heboh masalah mati lampu doang, lah terus saudara kamu yang ngak kebagian listrik gimana? #matilampu #terimakasihpln
@waahyuts
Tak ada ketergantungan yang lebih mesra daripada bergantung pada negara. #terimakasihpln
@Yusuf_kSatria
Jadi @pln lah sebenarnya yang bisa mengubah cara hidup dan komunikasi kita,bukan kemauan kita sendiri
ߘ°ߘ°ߘ‚..
#terimakasihPLN
@galauinajah
#terimakasihPLN karena sekarang aku jadi SAYANG sama kalian dan berhasil move on dari dia
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Jabodetabek Mati Lampu Seharian Kemarin, Lebih Parah dari Rekor Mati Listrik 2005?, https://mataram.tribunnews.com/2019/08/05/jabodetabek-mati-lampu-seharian-kemarin-lebih-parah-dari-rekor-mati-listrik-2005?page=all.
Editor: Asytari Fauziah