Kasus Kekerasan Seksual
EFEK BURUK Nonton Pasutri di Tasikmalaya Live Berhubungan Intim, Sejumlah Bocah Nyaris Cabuli Balita
Menurut kesaksian warga, kejadian pasangan suami istri ES dan LA pertontonkan adegan hubungan intim itu berlangsung beberapa kali.

Menurut kesaksian warga, kejadian pasangan suami istri ES dan LA per tontonkan adegan hubungan intim itu berlangsung beberapa kali pada bulan Ramadan kemarin.
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, kelakuan tidak pantas pasangan suami istri itu diketahui setelah seorang anak menceritakan kejadian kepada seorang guru ngaji di kampung itu.
"Kami sudah lakukan investigasi ke lapangan, kami mengecek bahwa memang ada laporan ada adegan suami istri yang diper tontonkan pada anak-anak. Dilakukan malam hari pada saat Ramadan," kata Ato Rinanto saat ditemui, Selasa (18/6/2019).
• Gagal Menjambret, Pelaku Penjambretan di Indramayu Ini Dihakimi Massa
• Guru Agama Ini Tega Cabuli Muridnya Yang Masih Berusia 8 Tahun Sebanyak Tiga Kali
Dia melanjutkan, ada sekitar tujuh orang anak yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah dasar yang menjadi korban perilaku seks menyimpang pasutri tersebut.
"Anak-anak yang menonton antara 12 dan 13 tahun, masih duduk di kelas 6 sekolah dasar. Dilakukan lebih dari satu kali," lanjutnya.
Saat ini KPAID Kabupaten Tasikmalaya masih melakukan pendalaman terhadap motif para pelaku tersebut dan berfokus pada pemulihan psikis anak-anak yang menjadi korban atau yang menonton.
Bayar pakai rokok
Kelakuan tak pantas ES dan LA diketahui setelah seorang anak menceritakan kejadian itu kepada seorang guru mengaji di kampung itu.
Untuk bisa menyaksikan secara langsung adegan hubungan intim itu, anak-anak yang rata-rata masih berusia dikisaran 12 tahun dikabarkan dikenai tarif yang beragam.
"Saat ini anak-anak belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Tapi menurut pengakuan seorang anak katanya ada bayar pakai uang dikisaran Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu, pakai rokok, atau mi instan," tutur Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto saat ditemui Selasa (18/6/2019).
• Mau Pergi Ke Bandara, Pasutri Ini Terseret Banjir Besar, Sang Istri Tak Selamat
Apakah para bocah itu dipaksa atau tidak untuk menyaksikan adegan hubungan intim itu, Ato mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.
Sementara keberadaan terduga pelaku dikabarkan melarikan diri dari kampungnya setelah aksi bejat mereka mencuat di telinga warga.
Saat ini kejadian itu telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
• Anda Sering Obati Luka Bakar dengan Pasta Gigi? Ini Yang Dialami Arifin Tangannya Justru Bengkak
Miftah Farid selaku guru mengaji yang mengadukan kejadian tersebut pada KPAID berharap para pelaku bisa segera ditindak sesuai hukum yang berlaku.
"Kami sudah melaporkan ke kepolisian dan meminta pendampingan proses hukum dan meminta pendampingan pemulihan psikis anak-anak dari KPAID Kabupaten Tasikmalaya," katanya saat datang ke Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya.