Miris, Mak Aan Nyaris Kehilangan Rumah Gara-gara Pinjam Dua Karung Beras

Mak Aan (60) warga Kabupaten Cianjur nyaris saja kehilangan rumahnya karena dua karung beras yang ia pinjam.

Tribun Jabar/Ferri Amiril
Tim Sedekah Lawan Rentenir 

Ia mengatakan bukan hanya satu atau dua rentenir, ada beberapa lembaga keuangan yang menamai diri sebagai koperasi dan bank keliling yang juga getol memberikan pinjaman uang pada masyarakat yang mayoritas adalah buruh tani.

Menurutnya dampaknya sudah bisa ditebak, nyaris semua masyarakat di kampung itu memiliki hutang. Baik pada bank keliling maupun rentenir.

Motif di balik kegiatan hutang berhutang juga beragam. Mulai dari kebutuhan dasar, permodalan usaha,cicilan kendaraan hingga strategi gali lubang tutup lubang.

Barbie Kumalasari Blak-blakan Soal Hubungan Intim dengan Suami, Mengaku Kewalahan, Begini Katanya

"Sungguh menyedihkan ketika masyarakat desa di perkampungan justru dimanfaatkan sebagai objek finansial yang tidak sehat. Kurangnya pemahaman serta akses edukasi membuat mereka begitu mudah "dikelabui" dan "diiming-imingi"," katanya.

Ia mengatakan ketiadaan akses permodalan pada lembaga alternatif keuangan yang merakyat dan pro umat dengan kemudahan syarat juga menjadi sebab mereka semakin mudah terjerat lintah darat.

Pendapatan ekonomi harian yang rendah tak berbanding lurus dengan kebutuhan dan gaya hidup yang semakin wah!

Ia mengatakan, gerakan Sedekah Lawan Rentenir yang diinisiasi oleh Sekolah Relawan tak hanya berfokus pada advokasi kasus masyarakat secara personal, tapi juga ingin berorientasi pada pengentasan persoalan renten secara radikal dan menyeluruh.

Usai Lebaran, Banyak Anggota DPR Tidak Ikut Rapat Paripurna

Karena ada banyak aspek yang saling mempengaruhi satu sama lain, di antaranya: aspek spiritual, aspek pendidikan, aspek sosial budaya dan aspek ekonomi itu sendiri.

KBR ingin berupaya menghidupkan pemahaman dan kesadaran kolektif masyarakat melalui proses edukasi, pelatihan keterampilan, dan pendampingan salah satunya melalui lembaga keuangan desa alternatif yang dikelola oleh masyarakat lokal dengan spirit ekonomi kerakyatan yang islami dan bebas riba.

"Kami percaya bahwa masyarakat membutuhkan edukasi dan pendampingan di lapangan. Mereka butuh sahabat untuk bisa berdaulat dan bebas dari lintah darat," katanya.

Selain penguatan  keterampilan untuk mengembangkan potensi lokal, masyarakat juga harus mengorganisir dan mengelola sendiri lembaga keuangan atau bank rakyat dengan sistem yang ramah,bebas riba dan berspiritkan nilai-nilai kearifan lokal.

Kampung Bebas Rentenir bukanlah sebuah konsep yang sederhana, dalam upaya untuk merintisnya, Sekolah Relawan tidak bisa bergerak sendirian.

Mantan Komandan Tim Mawar Laporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers

Kolaborasi dan sinergitas dengan berbagai elemen akan sangat mendukung gerakan ini secara maasif dan progressif. (fam)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved