Tak Pernah Dipakai Sebagai Kandang Persib, Kondisi Stadion GBLA Rusak Hingga Ada Lokasi Balap Burung
Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menjadi hangat diperbincangkan warganet setelah cuitan akun twitter @dedihermayadi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
BANDUNG - Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menjadi hangat diperbincangkan warganet setelah cuitan akun twitter @dedihermayadi memperlihatkan kondisi memprihatinkan.
Dalam postingan akun @dedihermayadi pada Minggu (14/7/2019) sekitar pukul 14.56 WIB, memperlihatkan kondisi stadion yang tidak terawat.
Di sekitar stadion sampah-sampah terlihat berserakkan dan rumput liar sudah menjulang tinggi. Sementara, di dalam stadion, tepatnya kamar mandi, tempat buang air kecil untuk pria terlihat begitu kotor dengan debu.
Selain itu wastafel atau tempat mencuci tangan dari foto postingan nampak berlubang, keramik penampung airnya tidak ada dan kerannya pun tidak ada.
Dari pantauan Tribun Jabar pada Selasa (16/7/2019) sekitar pukul 10.00 WIB mencoba berkeliling di luar stadion tersebut, area luar stadion banyak ditumbuhi rumput liar setinggi pinggang orang dewasa.
• Begini Kondisi Stadion Si Jalak Harupat Sebelum Persib vs Bhayangkara Berlangsung
• Persib B Akan Gunakan Stadion SPOrT Jabar Arcamanik Sebagai Home Base
Namun, Tribun Jabar mendapati satu area sebuah gerbang menuju stadion GBLA bertulisan "Gedung Merah" di area itu ada papan petunjuk dengan tinggi kurang lebih 1.5 meter yang simbol area parkir namun dijadikan tempat lomba burung merpati.
Selain itu, tembok pembatasan stadion nampak roboh. Salah seorang warga, Titi (50) mengatakan keberadaan tempat lomba burung merpati tersebut kurang lebih hampir setahun dan menurutnya itu bukan warga sini.
"Tempat lomba burung merpati setahun kurang, ada delapan bulan mah. Itu bukan orang sini," ujarnya kepada Tribun Jabar, Selasa (16/7/2019).
Selain itu, Titi mengaku hewan peliharaannya dua ekor bebek (itik) miliknya mati terkena rubuhan tembok yang runtuh.
"Roboh 3 kotak tembok itu, 2 bebek saya jadi korban," ujarnya.
Ia pun berharap pihak terkait untuk memberikan tanda atau plang agar lebih tertib supaya warga berhati-hati saat melintasi jalan yang dekat dengan tembok tersebut.
"Kalau bisa tutup saja pakai tanda plang, Kalau ada plang mah warga juga tertib," ujarnya. (*)