Balita di Kamboja Dimakan Buaya, Hanya Tengkoraknya yang Bisa Diselamatkan saat Jadi Rebutan Buaya
Tragis, orangtua balita itu hanya menemukan tengkorak kepala anak mereka di kandang buaya itu.
TRIBUNCIREBON.COM - Seorang balita jatuh ke kandang buaya di belakang perumahannya.
Saat lepas dari pengawasan orangtuanya, balita itu terjatuh di antara puluhan buaya yang memang diternakkan.
Tragis, orangtua balita itu hanya menemukan tengkorak kepala anak mereka di kandang buaya itu.
Saat peristiwa tragis itu terjadi, ibu sang balita sibuk mengurus anaknya yang lebih kecil.
Dilansir dari The Sun dalam artikel 'Jatuh ke Kandang reptil, Balita Berumur 2 Tahun Jadi Santapan Buaya, Ditemukan Hanya Tinggal Tengkorak', bocah itu bernama Rom Roath Neary.
Peristiwa bocah jatuh ke kandang buaya tersebut berlokasi di Siem Reap, Kamboja.
Sang ayah, Min Min (35) yang tiba di rumah pukul 10.00 waktu setempat pun bergegas mencari keberadaan putrinya.
Namun, yang ia temukan justru sang putri telah dalam kondisi tak bernyawa dan hanya tersisa tengkorak kepala.
Tengkorak ini bisa diselamatkan karena sedang jadi rebutan dua buaya.
Beberapa pria dewasa lantas turun ke kandang dan memukul kedua buaya itu agar melepaskan tengkorak kepala bocah malang itu.
Menurut keterangan polisi setempat, sang balita meninggalkan rumah untuk bermain di sekitar peternakan buaya di belakang perumahannya.
Di sekeliling kolam tersebut sudah dibuat pagar pengaman setinggi sepuluh kaki, namun rupanya ada sedikit celah yang masih bisa dimasuki anak-anak.
"Ayah korban membenarkan bahwa korban jatuh ke kandang buaya dan buaya membunuh putrinya dan hanya menyisakan tengkorak korban," kata Letnan Och Sophen.
Petugas mengimbau penduduk sekitar peternakan buaya agar semakin waspada terhadap anak-anak.
Buaya-buaya tersebut memang dikembangbiakkan untuk diambil daging dan kulitnya.
Seorang Ayah Duel Lawan Buaya
Sebelumnya, seorang ayah nekat berduel dengan buaya saat anaknya diterkam ketika mandi di sungai.
Dilansir dari Dailymail, seorang ayah bernama Tejada Abulhasan berusaha keras menyelamatkan anaknya dari terkaman buaya.
Setelah mencoba berbagai cara, Tejada Abulhasan akhirnya mampu melawan buaya yang menerkam anaknya.
Naluri ingin menyelamatkan anaknya dari terkaman buaya, membuat Tejada Abulhasan melakukan aksi yang tergolong ekstrim dan tak lazim.