Kisah Ortu Peserta Didik, Harus Izin Kerja Untuk Daftarkan Anaknya di Hari Pertama Pendaftaran PPDB
Kisah Ortu Peserta Didik, Harus Izin Kerja Untuk Daftarkan Anaknya di Hari Pertama Pendaftaran PPDB
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pendafataran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA dan SMK sudah dibuka pada Senin (17/6/2019).
Satu diantara sekolah Negeri di Kota Bandung yaitu, di SMA Negeri 1 Kota Bandung sudah membuka pendaftaran PPDB dimulai pukul 08.00 WIB.
Sejumlah orangtua siswa rela mengantre dari pagi hari dengan membawa map berisikan berkas persyaratan pendaftaran PPDB ke sekolah tersebut.
Satu diantara orangtua yang rela mengantre bernama Hendrawan (45), ia bersama putri bernama Shafa (15) lulusan SMP Alfalah Kota Bandung, ingin mendaftarkan ke SMA Negeri 1 Kota Bandung yang menurutnya sekolah yang dicita-citakannya.
Hendrawan mengaku ia rela izin kerja demi mendaftarkan anaknya ke sekolah pilihan anaknya itu.
• Dikira Demo, SMA Negeri 1 Kota Bandung Diserbu Pendaftar PPDB Sejak Subuh
"Saya izin dulu kerja ini juga, izinnya dari hari Sabtu, saya kerja di perusahaan swasta di kota bandung," Ujar Hendrawan kepada Tribun Jabar di SMA Negeri 1 Kota Bandung, Senin (17/2/1019).
Hendrawan mengaku ia bersama putrinya itu datang dari awal sekitar pukul 06.00 WIB pagi agar mendapatkan nomor entrean lebih awal.
"Saya datang kesini dari pukul 06.00 WIB, dapat nomor antrean 39," Ujarnya.
Hendrawan mengatakan dirinya mendaftar anaknya itu menggunakan jalur zonasi jarak, lantaran jarak rumah yang berlokasi di Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong ini sangat dekat dengan sekolah SMAN 1 Bandung.
"Tadi sudah di cek titik koordinat, jaraknya sekitar 1.6 kilometer, mudah mudahan anak saya bisa masuk ke sekolah ini," Ujarnya.
• Dulu Agung Hercules Bugar Berotot Kini Kena Kanker Kanker Otak, Kok Bisa? Waspadai Hal-hal Ini!
Sementara itu, Shafa mengaku dirinya sudah mempersiapkan berkas persyaratan lantaran sekolah SMA Negeri 1 Kota Bandung yang dicita-citakannya masuk kesekolah negeri tersebut.
"Ya cita cita dari dulu pengen masuk kesekolah ini," Ujar Shafa.
Sementara itu, hingga pukul 13.00 WIB, Hendrawan dan anaknya Shafa masih mengantre untuk menyerahkan berkas dan verifikasi terakhir pengecekan berkas tersebut.