Ibu Sudiono Perkenalkan Dua Khas Batik Indramayu, Warga Pun Diajak Membatik

Indonesia kaya akan jenis budaya, termasuk batik. Dari sekian banyak ragam motif batik yang tersebar di Indonesi

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Tria Susilawati saat menunjukan Batik Paoman, batik khas Kabupaten Indramayu di Batik Paoman Art Jalan Siliwangi 315 A Indramayu, Minggu (16/6/2019). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Indonesia kaya akan jenis budaya, termasuk batik. Dari sekian banyak ragam motif batik yang tersebar di Indonesia, masing-masing memiliki ciri khasnya tersendiri.

Salah satunya yang berada di Kabupaten Indramayu yang lebih dikenal dengan sebutan Batik Paoman atau Batik Dermayon.

Salah seorang karyawan Batik Paoman Art, Tria Susilawati mengatakan, Batik Paoman sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu sekitar abad 13-14 Masehi.

"Salah satu penggagasnya itu sekarang Ibu Ruminah Sudiono, berawal dari kepedulian lingkungan beliau karena di Kabupaten Indramayu itu belum terdapat batik yang dikenal publik," ucap Tria Susilawati saat ditemui Tribuncirebon.com di Batik Paoman Art Jalan Siliwangi 315 A Indramayu, Minggu (16/6/2019).

Lebih lanjut dirinya menceritakan, Ibu Sudiono berinisiatif menciptakan pusat batik asli Kabupaten Indramayu yang dapat dikenal oleh khalayak.

Rasakan Sensasi Hunting Foto Bersama Pegiat Kamera Analog

Cari Pekerjaan? Yuk Coba Daftarkan Segera Ada Lowongan Pekerjaan Loh

Sedangkan nama Paoman sendiri, disampaikan Tria Susilawati, diambil dari nama salah satu nama desa di Kabupaten Indramayu karena para istri di sana merupakan para pengrajin batik.

Dari kemahiran masyarakat Desa Paoman dalam membatik, muncullah inisiatif untuk membuat rumah industri batik yang hingga sekarang ini dikenal Batik Paoman.

"Ibu kan aktif di organisasi, jadi ibu yang bantu jual batik-batik pengrajin. Hingga sekarang sudah ada pengrajinnya, yang bertugas mewarnai semua ada di sini," ujar dia.

Hingga saat ini, Tria Susilawati mengatakan, sudah ada 25 orang pengrajin tetap di Batik Paoman yang turut membantu melestarikan Batik khas Kabupaten Indramayu ini.

"Ada juga yang lain-lainnya itu ada 50 orang lebih, mereka banyak yang membatik di rumah masing-masing hasilnya nanti di bawa ke sini," ucap dia.

Tria Susilawati juga menjelaskan, batik tersebut masih bersifat mentah dan untuk pengelolaan hingga siap dijual dilakukan di Batik Paoman Art sekaligus pusat penjualan batik Paoman.

 
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved