Konsumsi BBM Selama Arus Mudik - Balik Lebaran Meningkat Sebanyak 8 Persen
PT Pertamina Marketing Operation Region III Jawa Bagian Barat mencatat konsumsi BBM selama arus mudik - balik Lebaran mengalami peningkatan.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - PT Pertamina Marketing Operation Region III Jawa Bagian Barat mencatat konsumsi BBM selama arus mudik - balik Lebaran mengalami peningkatan.
Konsumsi BBM jenis gasoline dari mulai Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo rata-rata meningkat 8 persen dari konsumsi normal.
General Manager Pertamina MOR III, Tengku Fernanda, mengatakan, peningkatan itu terjadi di wilayah MOR III yang meliputi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
"Tepatnya yakni lebih dari 28 ribu Kiloliter (KL) perhari," kata Tengku Fernanda saat ditemui usai mendampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Ignasius Jonan, meninjau SPBU Rest Area KM 229 Tol Kanci - Pejagan, Rabu (12/6/2019) malam.
Ia mengatakan, konsumsi tertinggi terjadi saat puncak arus mudik, yakni pada 30 Mei 2019.
Saat itu, peningkatannya mencapai 32 persen dari konsumsi normal, tepatnya hampir mencapai 35 ribu Kiloliter.
• Yang Hyun Suk Diduga Terlibat Kasus Dugaan Pembelian Narkoba B.I eks iKON
Sementara pada arus balik, peningkatan konsumsi gasoline terjadi pada 8 Juni 2019.
"Peningkatannya 11 persen dari konsumsi normal, tepatnya kira-kira 30 ribu Kiloliter," ujar Tengku Fernanda.
Selain itu, pihaknya menegaskan bahwa Satgas Pertamina Siaga masih bertugas hingga 21 Juni 2019.
Dalam melaksanakan tugasnya, tim Satgas Pertamina Siaga Ramadan Idul Fitri 2019 terus berkoordinasi dengan berbagai pihak.
Dari mulai jajaran Kepolisian, Kementerian ESDM RI, BUMN, Dinas Perhubungan, Jasa Marga dan pihak lain yang bersama-sama mendukung suksesnya arus mudik balik Lebaran.
• Bocah 10 Tahun Diduga Dibakar Teman Bermainnya, Kini Dirawat di ICU Karena Alami Luka Bakar
"Koordinasi ini membantu kami dalam memberikan layanan terbaik penyediaan BBM, yang sifatnya sangat dinamis. Mengikuti perkembangan skenario rekayasa lalu lintas yang diterapkan kepolisian," kata Tengku Fernanda.