Belasan Warga Derita Gatal dan Perih, Pertamina Sukabumi Ambil Sampel Air Sumur Warga
Belasan penghuni rumah di Kampung Panyaweuyan RT Kabupaten Cianjur, menderita gatal, mata perih, dan kulit terasa berminyak.
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Belasan penghuni rumah di Kampung Panyaweuyan RT 01/01, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, menderita gatal, mata perih, dan kulit terasa berminyak.
Warga menduga sumber mata air mereka sudah tercemar karena saat dihirup terasa bau menyengat.
Kondisi tersebut sudah dirasakan warga selama satu bulan terakhir. Mereka khawatir karena penyakit gatal tak hanya dirasakan oleh satu orang warga saja.
Pasangan ayah dan anak Asep Beni (43) bersama Arel (10) mengaku setiap hari menggunakan sumber mata air untuk mandi.
"Awalnya anak saya ini sering kesakitan di bagian mata, tapi lama kelamaan ternyata saya sendiri mengalami hal yang sama, setelah mata sakit badan saya juga gatal termasuk istri saya," kata Asep, saat ditemui di rumahnya, Selasa (11/6/2019).
• LINK LIVE STREAMING - Laga Persahabatan Timnas Indonesia vs Yordania Nanti Malam
Semula ia tak begitu menghiraukan sakit mata anaknya karena memang anaknya sering main handphone.
Ia mengatakan tak punya pilihan lain untuk sumber mata air untuk keperluan mandi.
"Selama dua bulan ini, saya sudah lumayan besar menghabiskan biaya untuk berobat ke dokter spesialis mata, dan saya sendiri beli obat mata sudah habis tiga pak dengan isi satu paknya enam biji, artinya sudah 18 biji obat mata, yang saya pakai agar terhindar dari rasa sakit," katanya.
Asep pun mencari tahu apakah tetangganya mengalami hal yang sama dengan keluarganya.
• Andai Jadi Prabowo, Fahri Hamzah Blak-blakan Mengaku Bakal Nekat Lakukan Hal Ini, Singgung Tim Mawar
Seorang tetangga Asep, Ludi Burdah Muslim, ternyata mengalami hal yang sama. Sumber mata airnya juga sudah tercemar dan ia merasakan sakit di mata dan gatal juga di bagian badannya.
"Kalau saya pribadi, kurang lebih baru satu bulan terakhir ini. Betis saya saja bentol-bentol, dan di bagian wajah terasa panas, padahal sebelumnya air sumur saya ini bisa digunakan untuk kebutuhan minum, mandi, dan mencuci," katanya.
Ludi mengatakan, warga minta ada rehabilitasi air sumur dan selama itu minta air bersih dari PDAM, kompensasi materi maupun kesehatan selama air masih tercemar.
Pihaknya sudah memberikan sampel air sumur yang diduga tercemar.
"Saat ini sudah ada 18 KK yang diduga tercemar air sumurnya, warga ingin ada rasa tanggungjawabnya dan rehabilitasi sumber mata air," katanya.
• Liestiadi Optimis Persib B Bisa Bertengger Di Papan Atas Liga 2
Pengawas keliling Kantor Pusat PT Hamparan Berkah, Hendrik, mengaku sudah menerima aduan dari warga sekitar kaitan dengan adanya dugaan air sumurnya tercemar dari SPBU.